Selasa 16 Jul 2024 16:25 WIB

Ketum PBNU Dulu Pernah Bertemu Tokoh Yahudi, Tapi...

PBNU menegaskan pertemuan cendikiawan dengan Presiden Israel tak wakili organisasi.

Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yaqut menggelar konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024) terkait kunjungan lima aktivis NU ke Israel.
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yaqut menggelar konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024) terkait kunjungan lima aktivis NU ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyoroti pertemuan lima anggotanya dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel. Ini lantaran pertemuan tersebut tidak menghasilkan kerja sama strategis dan tidak memperhatikan isu sensitif soal konflik Israel-Palestina.

Lain halnya, kata dia, saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau Gus Yahya secara pribadi yang sempat bertemu dengan perwakilan Israel.

Baca Juga

Contohnya, jelas dia, pada gelaran Forum Religion of Twenty (R20), di mana PBNU selaku penyelenggara turut mengundang perwakilan agama Yahudi, namun dengan tujuan strategis untuk mempromosikan kedamaian, karena tokoh yang diundang merupakan tokoh Yahudi yang ingin menerapkan ajaran-ajaran Yahudi yang mengarah kepada perdamaian.

"Sebelum berangkat, saya sowan sana sini. Saya juga memberi syarat kepada yang mengajak bahwa ada yang mau saya ajak dan kemudian saya ajak tokoh Yahudi bertemu KH Maimoen Zubair untuk berdialog lama sampai empat jam," ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (15/7/2024).