Selasa 16 Jul 2024 18:06 WIB

Rektor UMJ Lantik 5 Dekan Periode 2024-2028

Sudah ada imbauan melibatkan semua keluarga besar UMJ agar aktif di Muhammadiyah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Mamun Murod, MSi, melantik lima dekan periode 2024-2028 di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Selasa (16/7/2024).
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Mamun Murod, MSi, melantik lima dekan periode 2024-2028 di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Selasa (16/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CIRENDEU -- Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Dr Ma'mun Murod, MSi, melantik lima dekan periode 2024-2028 di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Selasa (16/7/2024). Pelantikan ini berdasarkan SK Rektor Nomor 401, 403, 405, 407, 409 Tahun 2023 Tentang Pengangkatan Dekan FAI, FTan, FT, FH, dan FISIP.

Lima dekan di lingkungan UMJ tersebut, yakni Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Dr Sopa, MAg, Dekan Fakultas Pertanian (FTan) Dr Ir Sularno, MSi, Dekan Fakultas Teknik (FT) Dr Irfan Purnawan, ST, MChengEng, Dekan Fakultas Hukum (FH) Dr Dwi Putri Cahyawati, SH, MH, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof Dr Evi Satispi, SP, MSi.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Ma'mun menyampaikan pencalonan dekan baru di UMJ telah melalui proses konstitusional dengan aturan dan prosedur yang dijalankan dengan baik. "Selain hasil fit and proper test dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, ada beberapa pertimbangan lain yang menjadi dasar pemilihan ini, termasuk jabatan struktural, jabatan fungsional, dan keaktifan sebagai pengurus Muhammadiyah," jelasnya.

Ma'mun menegaskan, keaktifan sebagai pengurus Muhammadiyah adalah hal yang penting bagi civitas academica UMJ. Hal ini agar para dosen dan karyawan bisa merasakan denyut nadi Muhammadiyah, terutama tantangan serta perjuangan pengurus di tingkat cabang atau ranting. Selain itu, diharapkan juga dapat menghadirkan rasa memiliki Muhammadiyah.

"Bahkan sebelum Muktamar, sudah ada imbauan untuk melibatkan semua keluarga besar UMJ agar aktif di Muhammadiyah. Alhamdulillah, hasil dari kebijakan ini menunjukkan peningkatan jumlah dosen dan karyawan yang aktif sebagai pengurus Muhammadiyah," tutur Ma'mun.

Ma'mun mengatakan, seluruh pimpinan universitas dan fakultas bertanggung jawab untuk mencapai target internasionalisasi setelah meraih akreditasi Unggul. Menurutnya, hal itu dapat dicapai apabila terdapat rasa memiliki UMJ.

"Jadi, bukan hanya sekadar menjalani hidup di UMJ. Walaupun kiasan ini mudah diucapkan, tetapi pelaksanaannya tidaklah mudah. Dengan kebersamaan dan komitmen, diharapkan seluruh civitas akademika UMJ dapat membawa universitas ini ke tingkat yang lebih tinggi," harapnya.

Seluruh Dekan baru memiliki target capaian masing-masing yang menjadi agenda besar universitas. Hal itu ditanggapi oleh seluruh dekan seusai pelantikan.

Sopa mengatakan, jajaran FAI tidak akan berleha-leha dalam memajukan fakultas. Ia dan segenap civitas academica FAI berikhtiar menaikkan akreditasi program studi (Prodi) Unggul selain S1 Perbankan Syariah dan S2 Studi Islam.

Selaras dengan Sopa, Sularno menuturkan kerja keras harus dilakukan untuk kemajuan FTan, yaitu penambahan kuantitas jumlah mahasiswa, akreditasi unggul Prodi Agribisnis dan Prodi Agriteknologi, serta mendirikan Prodi magister baru pada 2025.

Menurutnya, target pimpinan universitas harus didukung agar berjalan dengan baik sampai tingkat fakultas. "Tentunya hal ini harus dilakukan dengan kolaborasi antar tim fakultas dan universitas," kata Sularno.

Pada kesempatan yang sama, Irfan mengutarakan, akan berusaha dengan jajaran pimpinan fakultas untuk lebih intens meningkatkan Prodi Unggul dan menambah S2 Arsitektur, S2 Sipil, serta S3 Teknik Kimia.

"Kami juga mendorong mahasiswa agar berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Kegiatan yang sifatnya global pun akan kami tingkatkan intensitsnya dengan melibatkan dosen, bahkan tendik sehingga modernisasi dan internasionalisasi bisa tercapai," jelasnya.

Senada dengan Irfan, Dwi akan mendorong aktivitas di FH lebih berkualitas agar mencapai akreditasi internasional sesuai dengan yang dilakukan jajaran pimpinan UMJ. "Kami ingin melaksanakan internasionalisasi dan meningkatkan akreditasi S2 Ilmu Hukum menjadi Unggul, dan selanjutnya mendirikan S3 Ilmu Hukum," harap Dwi.

Terakhir, Evi menjelaskan, pimpinan FISIP akan menindaklanjuti pengembangan fakultas dengan penambahan Prodi S3 Ilmu Politik, melaksanakan internasionalisasi, dan meningkatkan akreditasi pada S2 Ilmu Politik, S2 Administrasi Publik, serta S2 Ilmu Komunikasi menjadi Unggul. "Mudah-mudahan dengan dukungan pihak universitas maupun fakultas, saya dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tutup Evi.

Kelima dekan yang dilantik tersebut merupakan dekan yang menjalani periode kedua. Pelantikan ini disaksikan oleh Wakil Rektor I UMJ Dr Muhammad Hadi, MKep, Wakil Rektor II UMJ Dr Ir Mutmainah, MM. Agenda ini turut dihadiri Wakil Rektor III UMK Dr. Rini Fatma Kartika, M.Ag., Wakil Rektor IV UMJ Dr Septa Candra, SH, MH, dan kepala lembaga di lingkup UMJ, serta civitas academica setiap fakultas.

Pada usianya yang ke-68 tahun Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapatkan Akreditas Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada 5 Maret 2024. Di tahun ini, UMJ yang menjadi kampus tertua diantara 163 PTMA, telah memiliki 16 Prodi dengan akreditasi Unggul, 2 Prodi dengan akreditas A, dan memiliki jumlah dosen bergelar Doktor 238, serta yang sedang studi lanjut ke jenjang S3 sejumlah 92 orang.

Dengan akreditasi unggul, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhamamadiyah Aisyiyah (PTMA) tertua, UMJ dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitas serta penguatan budaya ilmiah unggul berdasarkan Al Islam Kemuhammadiyahan. UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 51.093 alumni yang tersebar dan berkpirah dalam berbagai bidang dan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement