Rabu 17 Jul 2024 10:17 WIB

Cuaca Kota Bandung Sangat Dingin di Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

Pada malam hari bumi akan melepaskan energi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas mengukur curah hujan menggunakan alat penakar hujan di halaman Kantor BMKG Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas mengukur curah hujan menggunakan alat penakar hujan di halaman Kantor BMKG Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menjelaskan, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan cuaca Kota Bandung dingin di malam hari. Salah satunya, menurut prakirawan BMKG Bandung, Muhammad Iid, angin monsun Australia membawa udara yang dingin dan kering di wilayah Australia ke wilayah Indonesia.

Penyebab lainnya, kata Iid, adalah pada saat musim kemarau tutupan awan relatif sedikit. Akibatnya, kata Iid, panas radiasi matahari saat siang hari maksimal. Sedangkan pada malam hari bumi akan melepaskan energi. "Karena tidak ada awan, maka pada malam hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan dilepaskan secara maksimal," ujar Iid, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Akibatnya, kata dia, pada malam hingga dini hari sudu udaranya akan terasa dingin di wilayah Jawa Barat (Jabar). Iid pun, memberikan tips agar tetap dalam kondisi fit di tengah cuaca dingin yang terjadi di Kota Bandung. Seperti diketahui, cuaca dingin di Bandung akibat angin monsun di Australia membawa udara dingin dan kering ke wilayah Indonesia. "Suhu dingin di pagi hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat menjaga kondisi badan agar tetap fit dengan memakai jaket tebal di luar ruangan, memakai selimut di malam hari. Selain itu, banyak mengkonsumi air putih hangat, dan lebih sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Iid mengatakan dalam sepekan terakhir suhu minimun terpantau terendah di angka 16,2 derajat celcius. Sedangkan suhu pada siang hari berkisar antara 29-30 derajat celcius.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement