REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Dahlia Andayani, ibunda dari Naja Hudia Afifurrahman, pemenang kompetisi Hafiz Cilik Indonesia asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dikabarkan meninggal dunia di RSUP Mataram pada Senin (15/7/2024). Informasi ini dilansir dari akun Instagram UNW_Mataram yang merupakan akun resmi Universitas Nahdlatul Wathan, Matarm.
"Rektor dan Civitas Academica Universitas Nahdlatul Wathan Mataram. Turut Berduka sedalam-dalamnya atas Berpulangnya ke Rahmatullah.apt. Dahlia Andayani, M.Farm. (Ibunda dari Naja Hafiz Indonesia/Dosen UNW Mataram)."
Dahlia Andayani dikenal sebagai ibu yang membesarkan Naja Hudia, seorang hafiz 30 juz asal Indonesia yang memiliki cerebral palsy. Naja dibesarkan oleh Dahlia dengan ayat-ayat Alquran sehingga bisa menjadi hafiz 30 juz meski menderita kelainan pada otaknya.
Pada Selasa (16/7/2024), Naja Hudia pun tampak berziarah ke makam ibunda tercinta. Lewat akun Instagram @naja_hudia09, Naja bersama ayah dan kakaknya tampak berada di makam almarhumah ibunda Dahlia. Naja pun melafazkan doa spesial bagi ibundanya yang tengah beristirahat di makamnya.
View this post on Instagram
Naja tampak membacakan Surah Yasin di makam ibunda. Setelah itu dia pun berdoa,
اللهم اغفر لها وارحمها وعافها واعف عنها
Allahummaagfirlahaa warhamhaa wa ' aafihaa waa'fu ' anhaa
Doa lengkapnya:
اللهم اغفر لها وارحمها وعافها واعف عنها وأكرم نزولها ووسع مدخلها واغسلها بماء وثلج وبرد ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس وأبدلها دارا خيرا من دارها وأهلا خيرا من أهلها وزوجا خيرا من زوجها وتهها فتنة القبر وعذاب النّار
Allahumma agfirlahaa warhamhaa wa ' aafihaa waa'fu ' anhaa wa akrim nuzuulahaa wa wassi ' madkhalahaa waagsilhaa bimaa - in wa tsaljin wa baradin wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqiits tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdil - haa daaran khairan min daarihiaa wa ahlan khairan min ahlihaa wa zaujan khairan min zaujihaa wa qihi haa fitnatal qabri wa ' adazaabannaar
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah suaminya dengan suami yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.
Setelah mengirimkan surah Yasin dan berdoa untuk ibunda, ayah Naja kemudian menyirami makam ibunda Naja yang dipenuhi dengan bunga.