REPUBLIKA.CO.ID, Innalillahi wa innailaihi rojiun. Komunitas penghafal Alquran di Indonesia baru saja ditinggalkan sosok Dahlia Andayani yang mengembuskan nafas terakhir di RSUD Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Senin (15/7/2024).
Dahlia adalah sosok di balik keajaiban Naja Hudia Afifurrahman, seorang anak penderita Cerebral Palsy atau kelumpuhan otak yang hafal 30 juz Alquran. Sosok Naja populer setelah tampil di ajang pencarian bakat Hafiz Indonesia. Tidak seperti peserta lainnya, Naja tampak mencolok karena tergolong anak berkebutuhan khusus (ABK). Sejak lahir, dia sudah menderita kelumpuhan pada otak. Adanya kekurangan pada diri Naja tak membuat Dahlia Andayani, ibu kandungnya, merasa kecil hati. Berikut kisah perjuangan Dahlia membesarkan Naja yang dikutip dari Dialog Jumat Republika edisi 10 September 2021.
Sejak pada masa kandungan, Naja yang masih berbentuk janin memang tergolong lemah. Dahlia pun kerap mengeluarkan flek dan harus sering beristirahat. Pada satu waktu, dokter kandungan yang menanganinya me minta Dahlia untuk memperdengarkan musik klasik. "Ibu harus bantu perdengarkan musik-musik klasik supaya anaknya kuat dan pintar," ujar Dahlia mengutip keterangan dokter tersebut.
Dahlia kurang yakin dengan saran dari dokter. Dia pun memutuskan untuk mengalihkan musik klasik dengan suara murotal Alquran. Bagi Dahlia, suara Alquran lebih indah dan nyaman didengar ketimbang musik. "Itu mem buat tenang. Padahal kebiasaan itu saya tidak pernah dengar-dengar murotal," kata dia saat berbincang dengan Republika, beberapa waktu lalu.
View this post on Instagram
Saat usia kandungan tujuh bulan, Naja lahir dalam kondisi prematur pada 17 November 2009. Agus Sufyan Hidayatullah, suami Dahlia, lantas dipanggil menghadap tim dokter. Mereka meminta Agus meneken semua lembar per setujuan untuk penanganan Naja yang sedang kritis. Saat itu, dokter menjelaskan, dari 10 kasus seperti Naja, hanya dua yang selamat. Keterangan dari dokter tersebut tak membuat Agus dan Dahlia patah arang. Me reka merapal doa agar Allah Ta'ala memberi yang terbaik. Mereka memohon bisa diberi kesempatan untuk meng asuh Naja apa pun kondisinya.
Naja akhirnya bisa bertahan dari masa kritis di RSUD Mataram dengan berat badan hanya 1,8 kilogram. Itulah mengapa pasangan Agus dan Dahlia memilih kata Naja se bagai nama anaknya. "Naja itu artinya selamat. Kita bahagia karena Naja bisa selamat karena dari sejak hamil hingga lahir dia kritis terus," ungkap Dahlia.
Berkenalan dengan Alquran..