Rabu 17 Jul 2024 11:56 WIB

Berapa Persen Jumlah Pendukung Israel di Indonesia? Ini Jawabannya

Pendukung Israel di Indonesia berasal dari sejumlah kalangan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Bendera Israel (ilustrasi)
Foto: Antara
Bendera Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengingatkan dan mengutip hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkait jumlah pendukung Zionis Israel di Indonesia. 

"Saya mengingatkan dan mengutip hasil survei, pendukung Zionis, saya tidak menyebut Yahudi tapi pendukung Zionis itu di Indonesia ada dua persen," kata Prof Sudarnoto kepada Republika, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Prof Sudarnoto mengungkapkan, angkanya memang hanya dua persen tapi hitung saja berapa jumlahnya dari banyaknya penduduk Indonesia. MUI juga tahu kelompok-kelompok Yahudi dan masyarakat Yahudi, misalnya di Manado.

"Salah seorang yang ikut rombongan (lima aktivis NU) ke Israel kemarin itu Rabbi Yaakov yang dulu saya persoalkan ketika dia membuka Museum Holocaust itu," ujarnya.

Prof Sudarnoto menegaskan lagi bahwa ada dua persen pembela atau pendukung Zionisme di Indonesia. Bahkan, dia pernah berdebat dengan aktivis pendukung Zionis dan pembela Israel.

Bagi Prof Sudarnoto, sudah jelas keberadaan agen-agen pendukung Zionis di Indonesia. Agen-agen tersebut bisa beragama apa saja, bisa Islam, Kristen, Yahudi atau agnostik.

"Ada beberapa orang Muslim juga yang ikut mengkampanyekan Israel ini, dan menyebarkan informasi yang salah soal Palestina," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional ini mengungkap cara kerja agen-agen Israel di Indonesia. Mereka melakukan berbagai cara untuk melancarkan misinya di Indonesia.

Prof Sudarnoto mengatakan, agen-agen Israel beroperasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Peran agen-agen tersebut sangat penting.

"Apakah itu agen resmi atau agen yang sifatnya kultural tapi tugasnya itu mempromosikan tentang Israel ke setiap negara," kata Prof Sudarnoto kepada Republika, Rabu (17/7/2024).

Untuk diketahui, dikutip dari laman Aljazirah, Rabu (17/7/2024), setidaknya 48 orang wafat oleh tiga serangan udara Israel dalam waktu kurang dari satu jam pada Selasa (16/7/2024). Hal ini disampaikan badan pertahanan sipil Gaza, Palestina.

Serangan Israel tersebut sedikitnya membunuh 25 orang di sebuah sekolah yang dikelola PBB di wilayah Nuseirat di Gaza tengah. 18 orang wafat di Khan Younis selatan, dan lima orang wafat di Beit Lahiya di Gaza utara, menurut laporan.

PBB mengatakan serangan Israel terjadi di dekat pusat operasi gabungannya di Deir el-Balah, tempat mereka mengoordinasikan respons bantuan kemanusiaan di Gaza.

Dalam sembilan bulan perang, 70 persen sekolah United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) di Gaza kini telah dibom dan 539 orang yang berlindung di dalam gedung tersebut wafat.

Setidaknya 38.713 orang telah wafat dan 89.166 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement