Media-media Israel mengeklaim bahwa pesta tersebut berlangsung spontan dan 'tidak direncanakan'. Namun seorang akademisi yang tinggal di Maroko, yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitifitas seputar topik tersebut, mengatakan bahwa video-video tersebut jelas merupakan upaya kelompok-kelompok yang didukung pemerintah Israel untuk membentuk narasi hubungan kedua negara di tengah solidaritas global untuk perjuangan Palestina.
“Perjalanan ini tidak akan menguntungkan kerajaan karena jumlah korban tewas terus meningkat di Gaza,” kata akademisi, yang pernah menjadi penasihat istana kerajaan, kepada MEE.
Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan ribu pengunjuk rasa dari berbagai spektrum politik turun ke jalan di Maroko untuk mengecam Israel dan menyatakan dukungan terhadap kelompok Palestina, termasuk Hamas.
Para pengunjuk rasa mengkritik sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, dan meneriakkan tuntutan agar pemerintah membatalkan normalisasi dan mengusir diplomat Israel.