REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai kelima orang Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel harus meminta maaf secara terbuka. Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim mereka harus menyampaikan apa tujuan mereka bertemu dengan Presiden Israel.

Ia tegaskan permintaan maaf harus disampaikan secara terbuka dan menyampaikan penyesalannya. Menurutnya agen-agen Israel yang mengajak mereka sudah lama bekerja untuk mempromosikan Israel.

Menurutnya masih banyak hubungan yang terjalin antara Indonesia dengan Israel. Seperti halnya kegiatan ekspor dan impor.

Video Editor | Fian Firatmaja