Rabu 17 Jul 2024 21:58 WIB

Pengacara HAM Papua Ditembak, Sejumlah Aktivis Mengecam

Yan Warinussi ditembak oleh orang tak dikenal.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fitriyan Zamzami
Aktivis HAM Papua Yan Christian Warinussi
Foto: Facebook
Aktivis HAM Papua Yan Christian Warinussi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah aktivis kemanusian mengecam penembakan yang menewaskan pegiat hak asas manusia (HAM) Papua Yan Christian Warinussi di Manokwari, Papua Barat, Rabu (17/7/2024). Amnesty Internasional Indonesia menegaskan, penembakan Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) tersebut merupakan tindakan kejahatan, dan teror terhadap aktivis-aktivis yang selama ini melakukan advokasi serta pembelaan terhadap hak-hak masyarakat di Papua.

“Amnesty Internasional mengutuk peristiwa penembakan tersebut. Yan Warinussi adalah seoarang pengacara yang telah lama membela hak-hak masyarakat di Papua, serta aktivis yang selalu menyuarakan perdamaian di Tanah Papua,” begitu kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid dalam keterangannya kepada Republika, di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Amnesty Indonesia, mendesak otoritas penegak hukum mengusut pelaku penembakan tersebut, dan membawa pelakunya ke pengadilan.

Jaringan Damai Papua, pun menyampaikan kecaman serupa atas penembakan terhadap Yan Warinussi.

Deputi Koordinator JDP Muhammad Hamim mengatakan, penembakan terhadap Yan Warinussi tersebut merupakan aksi yang tak dapat diterima. Karena selama ini, Yan Warinussi merupakan tokoh pegiat hukum di Papua yang kerap melakukan aksi-aksi damai untuk perdamaian di Bumi Cenderawasih.

“Penembakan terhadap pengacara HAM, merupakan tindakan pembungkaman. Dan merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia,” begitu kata Hamim saat dihubungi Republika dari Jakarta, Rabu (17/7/2024).

JDP, kata Hamim sudah menyampaikan enam tuntutan sebagai respons atas peristiwa penembakan tersebut. Salah-satunya meminta pihak berwajib untuk mengusut siapa dalang, dan pelaku penembakan terhadap Yan Wariunussi.

“Bahwa Jaringan Damai Papua mendorong para pihak untuk menghentikan segala macam kekerasan untuk tujuan-tujuan pembungkaman terhadap tokoh-tokoh Papua yang aktiv menyuarakan isu-isu HAM di Tanah Papua,” begitu kata Hamim.

Hamim melanjutkan, penembakan terhadap Yan Warinussi terjadi pada Rabu (17/7/2024). Kata Hamim, dari informasi yang diterima JDP, Yan Warinussi ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) menggunakan senapan angin. Namun Yan Warinussi, dikatakan masih dalam kondisi hidup, meskipun mengalami luka. “Sudah mendapatkan perawatan. Akan tetapi kejadian ini, akan menambah catatan panjang bentuk tindakan teror terhadap aktivis-aktivis penegak HAM di Papua,” begitu sambung Hamim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement