Kamis 18 Jul 2024 12:00 WIB

Dampak Gelombang Panas: Serbia Kehilangan Danau untuk Pertama Kalinya

Institut kesehatan publik Serbia mendeklarasi kondisi berbahaya di 10 kota madya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pemandangan Danau Rusanda yang mengering saat gelombang panas melanda Serbia dan wilayah Balkan lainnya dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius di Melenci, Serbia, 13 Juli 2024.
Foto: REUTERS/Zorana Jevtic
Pemandangan Danau Rusanda yang mengering saat gelombang panas melanda Serbia dan wilayah Balkan lainnya dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius di Melenci, Serbia, 13 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Wilayah Balkan serta sebagian besar wilayah Eropa lainnya masih dilanda gelombang panas yang memicu kebakaran hutan dan mengeringkan danau di Serbia untuk pertama kalinya. Meteorolog memperingatkan gelombang panas dapat semakin rutin terjadi.

"Pada saat ini, kami tengah berada di peristiwa cuaca ekstrem, gelombang panas dikarakteristikan oleh lama dan intensitasnya," kata meteorolog yang berbasis di Belgrade, Vladimir Djurdjevic, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Ia menambahkan, perubahan iklim dapat memicu musim panas ekstrem semakin sering terjadi. Pekan ini, seluruh Balkan dicengkram suhu panas. Suhu udara di sebagian besar negara-negara di wilayah itu termasuk Kroasia, Montenegro dan Makedonia Utara diperkirakan mencapai 39 derajat Celsius.

Warga setempat mengatakan danau air asin Rusanda di utara Provinsi Vojvodina, Serbia mengering untuk pertama kalinya. Danau itu mengandung lumpur obat-obatan.