Kamis 18 Jul 2024 15:39 WIB

MenpanRB Buka Seleksi Sekolah Kedinasan, Katanya Masyarakat Biasa Atau Anak Pejabat Setara

Pemerintah menjamin keadilan bagi seluruh peserta yang mengikuti seleksi ini.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar Anas saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Foto: Republiika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar Anas saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas menegaskan seleksi sekolah kedinasan berjalan tanpa praktik kecurangan. Salah satunya dilakukan dengan double face recognition. Hal itu disampaikan Anas menanggapi seleksi sekolah kedinasan yang telah dimulai pada Kamis (18/7/2024).

"Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) bagi sekolah kedinasan ini menggunakan sistem double face recognition. Pertama ketika peserta daftar ulang yang ditangani oleh sekolah kedinasan terkait, dan face recognition. Kedua dilakukan ketika peserta akan mengerjakan soal. Double check ini untuk memastikan peserta terkait adalah benar sesuai dengan identitasnya dan tak ada joki yang bisa masuk," kata Anas pada 'Kick Off Seleksi Sekolah Kedinasan Tahun 2024', di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Anas menjamin pelaksanaan seleksi sekolah kedinasan ini menjunjung tinggi prinsip keadilan. Pemerintah menjamin keadilan bagi seluruh peserta yang mengikuti seleksi ini sehingga semua orang punya kesempatan yang setara dan hak yang sama.

“Mau anak pejabat, anak masyarakat biasa, semua punya kesempatan yang sama karena seleksinya pakai CAT, berbasis online yang langsung ketahuan hasilnya,” ujar Anas.