Kamis 18 Jul 2024 20:00 WIB

Tinjau MPLS di Kuningan, Pj Gubernur Ingatkan Siswa Jauhi Judi Online 

Bey meminta di kegiatan MPLS, jangan ada tindakan-tindakan yang melukai pelajar.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 3, Kabupaten Kuningan, Kamis (18/7/2024).
Foto: Biro Adpim Jabar
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 3, Kabupaten Kuningan, Kamis (18/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN----Para pelajar di Kabupaten Kuningan diingatkan untuk tidak terlibat dalam permainan judi online. Karena, sangat merugikan masa depan. Mereka juga diminta untuk berani bercerita kepada orang tua di rumah terkait kegiatan yang mereka jalani di sekolah.

Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, saat  meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 3 Kabupaten Kuningan, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

‘’Saya ingatkan untuk tidak terlibat judi online. Bentuknya itu game, permainan. Sangat merugikan, memalukan ketahuan judi online. Jadi sekai lagi, belajar yang baik, patuhi guru, hormati orang tua,’’ ujar Bey.

Bey pun memberikan motivasi bahwa semua pelajar memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin di semua tingkatan pemerintahan. ‘’Teman-teman calon pemimpin masa depan Indonesia, saya yakin di sini akan ada yang menjadi camat, bupati, gubernur, menteri bahkan presiden. Saya yakin peluang itu sama, ada,’’ kata Bey.

Bey pun mewanti-wanti para pelajar agar mereka berani bercerita kepada orang tua di rumah, terkait kegiatan yang dilakukan selama di sekolah. Hal itu, menurutnya dapat mengurangi beban seorang pelajar karena telah berani bercerita. ‘’Karena ungkapan cerita kepada orang tua bisa mengurangi beban, seandainya ada masalah. Kami juga ingin teman-teman semua dapat belajar dengan baik tanpa ada perundungan,’’ kata Bey.

Bey menegaskan, selama kegiatan MPLS, jangan sampai ada tindakan-tindakan yang melukai pelajar. Termasuk tingkah laku seperti mengejek, mencemooh dan mentertawakan hal yang bersifat perundungan. ‘’Jangan saling mengejek, mencemooh, mentertawakan. Harus mengedepankan saling menghormati, hargai guru juga yang mengajar,’’ kata Bey. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement