Kamis 18 Jul 2024 22:28 WIB

Riset: Konten Olahraga Gen Z Bukan Buat Flexing

Dalam hal menjaga kebugaran tubuh secara aktif, Gen Z mendapatkan hasil lebih baik.

Seorang pria berjalan di treadmill (ilustrasi). Berdasarkan riset, hobi generasi Z di Indonesia membuat konten olahraga bukan untuk flexing.
Foto: Dok. Freepik
Seorang pria berjalan di treadmill (ilustrasi). Berdasarkan riset, hobi generasi Z di Indonesia membuat konten olahraga bukan untuk flexing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset terbaru menunjukkan hobi generasi Z di Indonesia membuat konten olahraga dan dibagikan di beragam platform media sosial ternyata bukan semata-mata ingin pamer atau flexing. Pembuatan konten itu dipengaruhi oleh trait atau ciri khas generasi Z yang merupakan digital native dan suka menginspirasi orang lain.

Hal ini diungkap dalam riset yang dilakukan oleh Kantar Indonesia bertajuk "360:GenZ Data" melibatkan 4.000 responden dari berbagai generasi secara spesifik 1.200 responden Gen Z di 40 lebih kota yang ada di Indonesia. "Nah ini yang paling penting dari motivasi mereka posting konten olahraga di sosial media ialah untuk inspiring the others. Karena awalnya mereka juga merasa terinspirasi dari postingan teman-temannya. Akhirnya mereka juga ikut dan ingin menginspirasi lewat olahraga ini sehingga ini harus diapresiasi," kata Director of Kantar Indonesia Dwi Anggraeni di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Riset tersebut mengungkap dominasi peserta riset yakni 64 persen generasi Z memang selalu mengunggah konten mengenai kegiatan sehari-harinya termasuk mengenai hobi olahraga. Secara lebih rinci, riset tersebut menunjukkan bahwa 80 persen Generasi Z menjadikan kesehatan dan kebugaran tubuhnya sebagai suatu makna kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Maka dari itu tidak heran, dalam hal menjaga kebugaran tubuh secara aktif generasi Z mendapatkan hasil 1,8 kali lebih baik dibanding generasi pendahulunya baik dari generasi milenial dan generasi X. Ketika membahas jenis olahraganya, gen Z rupanya memiliki minat olahraga di luar ruangan seperti futsal, sepak bola, basket, dan olahraga lainnya 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan generasi X.

Meski begitu, untuk generasi Z juga termasuk golongan yang menyukai juga kegiatan olahraga di dalam ruang seperti olahraga yoga hingga pilates yang sedang tren. Tercatat minat mereka 2,3 kali lebih besar daripada generasi X terhadap olahraga-olahraga yang sedang tren tersebut.

Selain ingin menginspirasi, alasan generasi Z kerap mengunggah konten-konten olahraga di media sosialnya ialah untuk melakukan dokumentasi untuk setiap capaian baru yang dikerjakannya. "Ada salah satu responden dia bilang dia bisa ingat kapan pertama kali di berhasil 5K, 10K, dan pertama kali maraton karena postingan media sosial. Ada juga yang dulu melihat progresnya dalam headstand, kalau dulu dia butuh berkali-kali jatuh, sekarang ternyata cuma satu kali coba sudah berhasil. Nah posting-posting konten ini artinya sangat impactful dan memotivasi mereka," kata Dwi.

Tidak berhenti sampai di situ, kebiasaan generasi Z mengunggah konten olahraga juga dipengaruhi faktor bahwa mereka merasa bisa mendapatkan dukungan dari pengikutnya sehingga akhirnya merasa lebih semangat menjaga kebugaran dan mereka juga merasa bisa terhubung dengan komunitas yang memiliki minat yang sama. Salah satu platform media sosial yang menangkap animo positif dari generasi Z terhadap olahraga ialah TikTok. Head of Brand Partnership TikTok Indonesia Haswar Hafid menyebutkan khusus di Indonesia saja kata kunci #olahraga pada konten-konten di platformnya telah mencapai satu juta dengan 11 miliar kali ditonton oleh pengguna TikTok.

Lalu untuk olahraga lain yang lebih spesifik jenis-jenisnya, biasanya memiliki jumlah konten dan penonton yang lebih banyak. Sebagai contoh misalnya untuk konten mengenai lari, tercatat ditemukan ada sebanyak empat juta kata kunci #running di konten-konten TikTok asal Indonesia dengan total penayangan sebanyak 39 miliar kali.

Haswar menyebutkan tidak sedikit dari konten-konten olahraga tersebut yang pesannya memberikan motivasi sehingga tentunya hal itu membuat TikTok menjadi platform yang positif untuk mendukung komunitas yang menyukai olahraga. Ia pun melihat meningkatnya konten-konten bertemakan olahraga di Indonesia juga sebanding dengan semakin banyak generasi muda yang menyadari pentingnya kesehatan tubuh.

"Trennya sendiri tentu konten meningkat seiring dengan banyak yang sadar bahwa gaya hidup sehat juga penting," kata Haswar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement