REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran mangabadikan bagaimana karakter orang-orang Yahudi. Nabi Muhammad SAW, dalam Alquran, disebut akan menemukan orang-orang Yahudi dengan karakter yang digambarkan. Apa sifat yang dimaksud?
Hal tersebut tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 96, sebagai berikut:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ
"Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Baqarah ayat 96)
Prof Dr Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Mishbah, menjelaskan, 'mereka' yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah mereka yang mengaku kekasih Allah yakni anak cucu Adam yang paling tamak atau rakus terhadap kehidupan duniawi.
Bahkan kerakusan tersebut melebihi orang-orang musyrik. Mengapa lebih dari orang musyrik? Karena orang-orang musyrik sejak awal tidak percaya pada Allah dan hari akhir sehingga hidup mereka hanyalah dihabiskan untuk kenikmatan duniawi dan mereka tidak mengharapkan kenikmatan akhirat.
Lain halnya dengan orang-orang Yahudi. Quraish menguraikan, mereka mengakui wujud Tuhan dan keniscayaan hari akhir. Namun bagi orang-orang Yahudi, kehidupan dunia tidak harus sebagai kehidupan yang menyenangkan, terlebih dihiasi oleh nilai-nilai luhur."Kehidupan yang bagaimana pun bentuknya, yang penting buat mereka (orang-orang Yahudi), adalah dapat menarik dan mengembuskan nafas," jelas Quraish.
Ayat tersebut menggambarkan isi hati dan pikiran orang-orang Yahudi bahwa masing-masing dari mereka menginginkan sesuatu yang mustahil. Mereka ingin hidup selama mungkin di dunia, karena mereka tahu amal-amal mereka tidak akan membantunya di hari akhir.
Padahal, usia yang panjang, atau sepanjang-panjangnya kehidupan di dunia, itu tidak akan dapat membuat mereka terhindar dari siksa. "Menggeser sedikit pun tidak, apalagi membebaskan atau menjauhkannya dari siksa. Masing-masing akan mendapat sanksi sesuai dosa-dosanya karena Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," papar Quraish.