REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Jabar Digital Academy (JDA). Karena, agar bisa konsisten membantu meningkatkan kapabilitas generasi muda di bidang IT atau teknologi informasi. Menurut Kepala UPTD PLDDIG (Jabar Digital Service) Rizki Hustiniasari, mayoritas peserta Jabar Digital Academy (JDA) 2024 atau 80 persennya yang berjumlah 15.096 pendaftar, merupakan jebolan perguruan tinggi.
Sisanya, kata Rizki, merupakan lulusan SMK/SMA di Jabar. Dia pun merasa bersyukur, karena lulusan JDA 2024 juga ada dari kalangan disabilitas dan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Sebanyak 23 pendaftar dari golongan disabilitas, dan 51 pendaftar pengelola BUMDes," ujar Rizki di Graduation Jabar Digital Academy di Gedung Sate, Kamis (18/7/2024).
Selain itu, kata dia, mayoritas peserta juga belum pernah mengikuti pelatihan digital. Harapannya, melalui JDA 2024 dapat memberikan kontribusi bagi daerah di Jawa Barat, khususnya pada bidang teknologi informasi. "Kami menyelenggarakan total empat kelas, programming (coding) dan digital marketing," katanya.
Rizky juga berharap, dengan pelatihan JDA dapat membuka peluang generasi muda di Jabar, untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. "Sekirar 81 persen statusnya belum bekerja dan 93 persen tidak dalam masa pendidikan," katanya.
Pada JDA 2024, kata dia, total ada sekitar 3 ribuan lulusan yang diwisuda. Mereka, mendapatkan sejumlah pelatihan sejak Maret lalu. Pelatihan yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, murni memanfaatkan dana bantuan corporate social responsibility (CSR) dari swasta.