Jumat 19 Jul 2024 13:55 WIB

Isu Makan Siang Gratis dari Rp 15 Ribu ke Rp 7.500, Pengamat: Perhatikan Gizinya

Makan bergizi gratis harus diarahkan untuk kecukupan gizi.

Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah siswa menyantap makan siang  gratis di SMP Negeri-1 Darul Imarah, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (5/3/2024). Pemerintah Kabupaten Aceh Besar  melaksanakan simulasi program makan siang gratis untuk pelajar  dengan lima jenis makanan bergizi dan sehat senilai Rp15 ribu per porsi.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah siswa menyantap makan siang gratis di SMP Negeri-1 Darul Imarah, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (5/3/2024). Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melaksanakan simulasi program makan siang gratis untuk pelajar dengan lima jenis makanan bergizi dan sehat senilai Rp15 ribu per porsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran Asep Sumaryana mengingatkan agar anggaran makan bergizi gratis untuk setiap anak harus menghitung kelengkapan gizi.  Ia menyampaikan pernyataan tersebut untuk menanggapi isu pemangkasan anggaran program tersebut untuk setiap anak, yakni dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500.

"Memberi makan bergizi gratis itu janji pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jadi, itu menjadi utang yang harus dibayarkan. Perhitungannya pastilah harus menghitung gizinya," kata Asep saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Walaupun demikian, ia mengatakan anggaran makan bergizi gratis harus dapat menyesuaikan kebutuhan tiap daerah di Indonesia. Ia juga menyebut bisa saja dengan Rp15 ribu belum memenuhi komponen makanan bergizi, apalagi diturunkan.

"Bagi beberapa daerah bisa saja ada yang kurang dari Rp15 ribu, namun daerah lainnya bisa lebih besar dari itu," ujarnya mengingatkan.