REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemendikbudristek mengajak 20 SMK di Jabodetabek berkolaborasi untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan begitu, nantinya produk-produk hasil karya mereka diharapkan bisa bernilai jual hingga ke luar negeri.
"Saat ini ada tiga bidang kejuruan yang terlibat. Pertama Desain Komunikasi Visual (DKV, Tata Busana dan Tata Boga," kata Plt Direktur Mitras DUDI Uuf Brajawidagda di kantor IDDC Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Dia menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan bukan hanya antar-SMK. Tapi juga pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah kementerian, salah satunya Kementerian Perdagangan.
"Ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk semakin berinteraksi dengan teman-teman industri," tutur dia.
Uuf menerangkan, siswa SMK wajib dibangun kemampuannya dalam berwirausaha. Sehingga SMK bisa menjadi salah satu rantai pemasok produk ke perusahaan.
"Banyak produk tentu saja teman-teman SMK kita bisa masuk ke sana kita punya terkait ekonomi kreatif, kita punya sektor manufaktur yang sudah mengeluarkan banyak produk," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Merry Maryati mengatakan pihaknya di Indonesia Design Development Center (IDDC) tengah melakukan pengembangan ekspor nasional.
Sehingga IDDC kata dia memberikan fasilitas bagi sivitas akademik, termasuk sekolah untuk mengembangkan produk. "Untuk bisa membuat atau menelurkan produk yang memang berkualitas, berorientasi ekspor dan juga bernilai tambah," kata Merry.
Merry pun mengungkapkan, sejatinya kolaborasi dengan pendidikan vokasi sudah berjalan sejak lama. Salah satunya yang dilakukan pada gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
"Saat ini dengan sharing session dengan SMK se-Jabodetabek ini harapannya memberikan semacam pengetahuan ataupun apa aja sih yang sebetulnya menjadi tren saat ini, tren pasar dan juga perilaku konsumen saat ini," ucap dia.