Jumat 19 Jul 2024 15:01 WIB

Munas FOZ Diharapkan Bisa Terselenggara Tiga Tahun Sekali

Wapres menekankan pentingnya penyaluran zakat yang tepat sasaran.

Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (tengah) dan Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman (kiri) memukul gong saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Zakat, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). Munas bertajuk Gerakan Zakat Menyongsong Indonesia Emas 2045 tersebut wapres menyoroti aspek yang perlu diperkuat untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat nasional dengan potensinya mencapai Rp327 triliun.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (tengah) dan Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman (kiri) memukul gong saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Zakat, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). Munas bertajuk Gerakan Zakat Menyongsong Indonesia Emas 2045 tersebut wapres menyoroti aspek yang perlu diperkuat untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat nasional dengan potensinya mencapai Rp327 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Padang menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional ke-10 Forum Zakat (FOZ) pada 17-18 Juli 2024. Acara yang dihadiri oleh para pemimpin lembaga zakat dari seluruh Indonesia ini bertujuan untuk membahas perkembangan dan tantangan dalam pengelolaan zakat di Indonesia.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, dalam sambutan yang disampaikan di Istana Wakil Presiden menekankan pentingnya penyaluran zakat yang tepat sasaran dan berbasis data yang akurat untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. “Pastikan penyaluran zakat tepat sasaran dan bermanfaat dengan data yang akurat, terutama pada program pengentasan kemiskinan,” kata Wapres. Ia juga mendorong peningkatan tata kelola dan regulasi penyaluran zakat.

Baca Juga

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghofur, yang mengingatkan pentingnya pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel “Zakat adalah amanat umat dan hak mustahik. Dana ini harus digunakan sesuai dengan ketentuan Al Quran,” tegas Waryono dalam sambutannya.

photo
Direktur Amanah Takaful, Ade Abdurachman (kiri) mengucapkan selamat kepad ketua FOZ terpilih Wildan Dewayana - (Dok Amanah Tafakul)

Dalam Munas FOZ ke-10 ini, berbagai tantangan dalam pengelolaan zakat diidentifikasi, termasuk tata kelola kelembagaan, peran signifikan lembaga zakat dalam program pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan sumber daya di masa depan. Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman, mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan tersebut.

Ade Abdurachman Direktur Amanah Takaful berharap Munas yang diselenggarakan tiap tiga tahun sekali ini tak hanya memilih ketua yang baru akan tetapi diharapkan mampu mengarahkan gerakan zakat dan memperkuat posisi Indonesia dalam arena zakat global.

"Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Munas FOZ diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi zakat sebagai sumber kekuatan ekonomi inklusif bagi bangsa Indonesia" ungkap Ade.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al-Baqarah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement