REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggaran untuk program makan siang yang dijanjikan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka diisukan akan dipangkas. Jatah anggaran untuk satu porsi makanan yang semula Rp 15 ribu dikabarkan akan dikurangi menjadi Rp 7.500 per porsi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, program dari Prabowo-Gibran masih belum dibahas oleh kementeriannya. Karena itu, ia tak mau banyak mengomentari terkait program makan siang gratis tersebut.
"Belum dibahas di Kemenkes ya, Mas," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (19/7/2024).
Ketika ditanya makanan bergizi yang direkomendasikan Kemenkes, Nadia justru memberikan Buku Saku Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan Balita 6-59 Tahun bagi Kader Kesehatan. Buku saku itu disusun oleh Kemenkes dan diterbitkan pada Januari 2024. "Jadi menunya bisa merujuk ke sini (buku saku)," kata Nadia.
Sebelumnya, isu pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis belakangan muncul, usai ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengaku telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Dalam kegiatan Market Outlook 2024 yang digelar secara hibrida itu, dia menceritakan tim presiden terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makanan per hari.
“Setelah dikomunikasikan angka Rp 71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp 15 ribu ke Rp 9.000 atau Rp 7.500. Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat,” ujar Heriyanto, belum lama ini.