Jumat 19 Jul 2024 21:18 WIB

Investasi yang Baik Harus Bisa Menyerap Tenaga Kerja

Investasi menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Investasi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pakar Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Hendra Kholid mengatakan, tingginya angka investasi tidak akan berarti apa-apa jika tidak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat banyak. Karena dengan begitu negara juga dapat diuntungkan dengan penerimaan pajak dan konsumsi yang tumbuh positif.

“Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana kemudian meningkatkan juga konsumsi masyarakat, dan konsumsi itu gak mungkin juga orang punya uang kalau dia tidak punya pendapatan. Nah pendapatan itu dari investasi kira-kira begitu. Jadi dua mata sisi yang saling berkaitan, investasinya tetap dijaga lalu kemudian konsumsinya juga harus ditingkatkan agar kemudian pertumbuhannya sustainable,” ujar Pengamat Ekonomi dari UIN Syarif Hidayatullah Hendra Kholid, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut Hendra menuturkan untuk keberlangsungan investasi tetap mengalir deras masuk ke tanah air, pemerintah harus menjaga stabilitas politik dan keamanan. Dia menjelaskan jika terjadi kegaduhan politik dan keamanan, maka jangan harap investor akan betah dan mau menanamkan modalnya karena hal itu bisa merusak kepercayaan dan kenyamanan investor menjalankan usahanya.

“Bagaimana kemudian menjaga sisi-sisi demokrasi yang kita bangun sampai hari ini bahkan juga kan pergantian presiden itu harus tetap dijaga stabilitas politik, karena bagaimanapun juga investasi itu berkaitan dengan stabilitas politik dan keamanan. Kalau politiknya bagus, keamanannya bagus maka investasi akan berjalan dengan baik, tapi kalau dari sisi politik dan keamanan tidak baik maka secara otomatis orang akan wait and see maka dia akan melihat ini mau investasi atau tidak kira-kira,” katanya.

Untungnya kata Hendra Pilpres 2024 ini berjalan dengan lancar dan kondusif sehingga ia optimis pergantian pucuk pimpinan tertinggi dari Presiden Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto akan berlangsung damai.

“Alhamdulillah pemilihan pilpres sudah berjalan dengan baik maka kondisi yang berikutnya adalah bagaimana kemudian peralihan kekuasaan Pak Jokowi ke Pak Prabowo presiden terpilih ini juga harus kemudian dilakukan dengan baik tidak ada kemudian konflik dan berbagai macamnya,” ucapnya.

“Saya pikir ini bisa dijaga pertumbuhan ekonomi ini dan kita semua tentu berharap pertumbuhan ekonomi akan terus naik apalagi tentu di tengah global, perang dan berbagai macamnya semua kemungkinan politik menjadi tantangan tersendiri,” sambungnya.

Tetapi Hendra berpandangan para investor masih percaya iklim investasi di Indonesia tetap tumbuh positif, sebab pemerintahan berikutnya mengusung keberlanjutan pembangunan dari pemerintah sebelumnya.

“Jadi kita berharap mudah-mudahan itu bisa terjaga dan investasinya juga akan baik dan sustainability atau keberlanjutan kan,” tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengucapkan bahwa di tengah berbagai permasalahan global ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5% di 2023, dengan inflasi di bawah 3%. Menurutnya ini merupakan salah satu pencapaian terbaik di dunia.

"Hanya tiga negara pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia di tahun 2023; India, China, dan Indonesia. Selebihnya di bawah 5% dan pertumbuhan ekonomi tersebut didorong salah satu di antaranya adalah investasi," ucapnya.

Terkait hal ini, Hendra mengapresiasi kinerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi yang terbaik di dunia di tahun 2023.

Karena hal ini, investasi yang masuk ke Indonesia melebihi target dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia selain dari pada konsumsi rumah tangga, hal ini menjadi catatan emas menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya pikir memang salah satu faktornya, faktor investasi. Jadi memang karena memang kita melihat dua pada dasarnya, satu dari faktor konsumsi, kedua dari faktor investasi,” ujar Hendra Jumat (19/7/2024).

“Keberhasilan Pak Bahlil, saya pikir tentu kita apresiasi bahwa ini adalah sesuatu yang baik dan mudah-mudahan 2024 pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Indonesia merupakan nomor tiga besar dunia setelah Cina, India. Tentu menjadi suatu apresiasi yang baik bagi kinerja Pak Bahlil dan teman-teman,” imbuhnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement