Jumat 19 Jul 2024 22:25 WIB

Windows Eror, Penumpang Bandara Soetta, Changi, Schipol, dan London Check In Manual

Bandara-bandara besar mengalami kepadatan penumpang yang melakukan check in manual.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Stevy maradona
Penumpang di Bandara Changi Singapura melakukan check in manual, beberapa waktu lalu.
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Penumpang di Bandara Changi Singapura melakukan check in manual, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola bandar udara meminta para calon penumpang pesawat untuk datang awal ke bandara. Ini terkait gangguan sistem operator komputer Microsoft Windows sepanjang hari secara global. Tidak seluruh penumpang bisa menggunakan fasilitas check in online dari aplikasi, melainkan harus check in manual.

Pgs. SVP of Corporate Secretary AP II Cin Asmoro, Jumat (19/7/2024) kepada pers mengatakan pihaknya menambah personel aviation security (Avsec) dan menyiagakan personel customer service untuk membantu penumpang pesawat, serta menambah konter check in bagi maskapai.

Baca Juga

"AP II mengimbau kepada calon penumpang pesawat agar dapat tiba lebih awal di bandara untuk memproses keberangkatan, dan berkoordinasi dengan maskapai. Maskapai penerbangan juga telah diinformasikan agar memberikan perkembangan terbaru secara berkala kepada penumpang," kata Cin.

Situasi ini tidak hanya terjadi di Bandara Soekarno Hatta, tapi juga di bandara lain di seluruh dunia. Calon penumpang mengalami penundaan, pembatalan tiket, hingga check in yang tidak jelas. Seperti dikutip dari Reuters dan VietNews, di Edinburgh, Skotlandia, seorang penumpang seperti dikutip Reuters mengatakan pemindai boarding pass terus menerus menampilkan informasi "pesan offline server". Pihak bandara setempat juga mengatakan penumpang tidak boleh melakukan perjalanan ke bandara tanpa memeriksa status penerbangan mereka secara online terlebih dahulu.

Bandara Internasional Hong Kong mengatakan pemadaman Microsoft berdampak pada beberapa maskapai penerbangan dan telah beralih ke check-in manual, namun operasional penerbangan tidak terpengaruh. Di Bandara Changi Singapura check-in ditangani secara manual.

Sektor penerbangan sangat terpukul karena sensitivitasnya terhadap pengaturan waktu. Maskapai penerbangan mengandalkan jadwal yang terkoordinasi yang sering kali dijalankan oleh pengatur lalu lintas udara. Penundaan beberapa menit saja dapat mengganggu jadwal penerbangan lepas landas dan pendaratan bandara dan maskapai penerbangan untuk sisa hari itu.

Maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Asia dan Eropa, termasuk maskapai besar seperti Ryanair, Delta dan Air India, mengatakan mereka menghadapi penundaan atau gangguan.

Beberapa maskapai penerbangan AS termasuk American Airlines, United Airlines dan Delta Airlines mengeluarkan ground stop untuk semua penerbangan mereka pada Jumat pagi karena masalah komunikasi, menurut Administrasi Penerbangan Federal AS.

Di Eropa, bandara Schiphol, bandara Berlin, London Gatwick, bandara Edinburgh dan lainnya mengatakan mereka terkena dampak pemadaman listrik.

"Kami memperkirakan waktu tunggu lebih lama dan beberapa pembatalan penerbangan. Tidak semua bandara di Eropa terkena dampaknya karena masalah ini terkait dengan OS tertentu, Microsoft Azure," kata Agata Lyznik, juru bicara grup bandara ACI Europe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement