Sabtu 20 Jul 2024 14:35 WIB

Baznas Serahkan Bantuan untuk Masyarakat Senilai Rp 396,19 juta

Nilai bantuan sebesar Rp 396,19 juta untuk bantuan gerobak jualan hingga pengobatan.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada masyarakat untuk berbagai kebutuhan dengan nilai bantuan seluruhnya mencapai Rp 396,19 juta, Sabtu.
Foto: blogspot.com
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada masyarakat untuk berbagai kebutuhan dengan nilai bantuan seluruhnya mencapai Rp 396,19 juta, Sabtu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada masyarakat untuk berbagai kebutuhan dengan nilai bantuan seluruhnya mencapai Rp 396,19 juta, Sabtu.

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie di Pendopo Kabupaten Kudus disaksikan Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Ahmad Darodji, dan Ketua Baznas Kudus Noor Badi.  

Baca Juga

Menurut Kepala Baznas Kudus Noor Badi, Sabtu (20/7/2024), nilai bantuan sebesar Rp 396,19 juta untuk bantuan gerobak jualan, bantuan modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan anak yatim, bantuan pendidikan sarjana, bantuan kaki palsu, dan bantuan biaya pengobatan.

Ia mengatakan dana tersebut merupakan hasil pengumpulan infak maupun zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. Untuk bantuan gerobak jualan, kata dia, disesuaikan dengan yang dibutuhkan pedagang, sehingga masing-masing memiliki model yang berbeda.

Ia berharap bantuan tersebut memberikan manfaat dan meringankan beban penerima bantuan. Penjabat (Pj) Bupati Kudus M Hasan Chabibie berharap penerima bantuan bisa memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya.

"Terutama penerima bantuan gerobak maupun permodalan usaha bisa mendukung usahanya semakin berkembang, sehingga yang awalnya menjadi mustahik bisa berubah menjadi muzaki," ujarnya.

Panji, salah satu penerima bantuan gerobak jualan mengaku berterima kasih karena uang tabungannya memang belum mampu untuk membeli gerobak yang baru menggantikan gerobak yang lama yang terbuat dari bahan kayu. "Selain gerobak yang lama mudah rusak, untuk berjualan keliling juga cukup berat," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement