Sabtu 20 Jul 2024 18:52 WIB

Transaksi Saham Syariah Kini Bisa Pakai Rekening BSI

BSI menyediakan fasilitas pembukaan RDN secara online dan offline.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah), berbincang dengan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman (kiri), Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nyimas Rohmah (kedua kiri), Direktur Utama KPEI Iding Pardi (kedua kanan) dan Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat (kanan) saat acara Grand Launching Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2024). Peluncuran ini menandakan BSI berkomitmen kuat untuk mendorong percepatan bisnis Pasar Modal Syariah dalam negeri.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah), berbincang dengan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman (kiri), Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nyimas Rohmah (kedua kiri), Direktur Utama KPEI Iding Pardi (kedua kanan) dan Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat (kanan) saat acara Grand Launching Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2024). Peluncuran ini menandakan BSI berkomitmen kuat untuk mendorong percepatan bisnis Pasar Modal Syariah dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat ekosistem syariah di pasar modal dalam negeri. Upaya ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BSI terus berkolaborasi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan perusahaan sekuritas di Tanah Air. Ruang lingkup kerja sama tersebut lain BSI menjadi salah satu bank administrator RDN atau bank kustodian 2024-2029.

Baca Juga

“BSI berterimakasih kepada KSEI, BEI, dan perusahaan sekuritas lainnya karena telah berkolaborasi dengan BSI untuk mengembangkan pasar modal syariah. BSI juga akan menyediakan fasilitas transaksi pengelolaan RDN untuk Perusahaan Efek rekanan dan nasabah pemilik investor RDN,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, Sabtu (20/7/2024).

Sebagai bank administrasi RDN, BSI menyediakan fasilitas pembukaan RDN secara online dan offline. Selain itu, BSI juga menjalankan program sosialisasi dan pengembangan pasar modal bersama KSEI, BEI dan Perusahaan Efek rekanan. Target awal pertumbuhan minimal RDN pada tahun pertama sekitar 2.000 RDN. Dimana saat ini BSI telah bekerjasama dengan Mandiri Sekuritas, Phintraco Sekuritas dan FAC Sekuritas.

Anton berharap kolaborasi ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembukaan rekening untuk berinvestasi di Pasar Modal Syariah, tanpa perlu datang lagi ke kantor Cabang. Harapannya dapat menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas dan lebih baik.

“Diharapkan juga adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap BSI dan Pasar Modal Syariah karena seluruh proses bisnis melibatkan institusi syariah,” tutup Anton.

Proses penandatanganan secara resmi dilakukan di Main Hall, Bursa Efek Indonesia antara Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, turut hadir dan menyaksikan penandatangan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, Direksi dan Komisaris Self-Regulatory Organization (PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI), para tamu undangan perwakilan 23 Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan, ”Pemilihan Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran periode 2024-2029 dilakukan melalui proses yang cukup panjang serta transparan, dengan mengundang Bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah menjadi peserta BI-RTGS dan BI-FAST untuk mengikuti seleksi. Salah satu faktor yang menjadi highlight adalah terkait kemudahan akses investor dalam pasar modal, dimulai dari kemudahan dalam proses pembukaan rekening dan bertransaksi,” ungkap Samsul.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyampaikan, “Kerja sama KSEI dengan 23 Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran tidak hanya menunjukkan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan antara industri pasar modal dengan industri perbankan Indonesia, tapi juga menunjukkan sinergi yang kuat antara industri pasar modal dengan industri perbankan dalam mendukung pengembangan, pendalaman pasar, serta peningkatan inklusi keuangan melalui penambahan jumlah investor di pasar modal Indonesia,” kata Inarno.

Inarno juga menambahkan, pertumbuhan positif kinerja pasar modal, salah satunya ditunjukan dengan pertumbuhkan jumlah investor, Hingga Juni 2024, angka investor di Indonesia berjumlah 13 juta orang dan tumbuh rata-rata 38,7%. Hal ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan serta kontribusi seluruh stakeholder di pasar modal, termasuk para Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran yang memiliki peran strategis dalam ekosistem pasar modal Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement