Sabtu 20 Jul 2024 20:26 WIB

Semiloka Penguatan Moderasi Beragama Hasilkan Delapan Akta Aksi

Semiloka dihadiri peserta dari berbagai perguruan tinggi

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi). Semiloka dihadiri peserta dari berbagai perguruan tinggi
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi). Semiloka dihadiri peserta dari berbagai perguruan tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) menggelar Semiloka Penguatan Moderasi Beragama di Jakarta 17-19 Juli 2024 di Jakarta. Semiloka ini menghasilkan delapan aksi atau Asta Aksi untuk bersinergi dalam membangun Moderasi Beragama.

Acara ini diikuti perwakilan dari 54 Perguruan Tinggi Negei (PTN), 63 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), 18 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan 10 Lembaga Pendidikan Vokasi.

Baca Juga

Mereka adalah kampus binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama (Kemenag), serta kementerian/lembaga yang lain.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, kegiatan yang mengangkat tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’, menjadi bagian dari ikhtiar untuk merawat keberagaman di Indonesia.

“Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama harus terus digelorakan. Sesuai tema, kami sangat berharap ekosistem implementasi MB hadir dan tumbuh di lingkungan perguruan tinggi,” ujarnya dalam siaran pers Kemenah, Jumat (19/7/2024).

Hal senada disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno. Menurut dia, semiloka berjalan produktif dalam tiga sesi, yaitu membangun eksosistem moderasi beragama di perguruan tinggi, praktik dan inovasi baik implementasi moderasi beragama di perguruan tinggi, dan pendalaman bersama fasilitator moderasi beragama.

“Dari proses diskusi yang produktif ini, terlahir Asta Aksi sebagai komitmen membangun ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi. Asta Aksi ini ditandatangani oleh perwakilan rektor dan pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia,” kata Suyitno.

Asta Aksi tersebut dibacakan oleh Waketum FRI Didin Muhafidin, didampingi perwakilan rektor yang terdiri atas Rektor Universitas Lampung Lusmeilia Afriani, Direktur Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II Ishaq Iskandar, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Masnun, dan Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri.

Berikut Asta Aksi Membangun Ekosistem Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi:

1. Mengembangkan kerangka kerja ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi 

2. Melakukan pemetaan dan atau pengukuran capaian moderasi beragama di perguruan tinggi 

3. Mengintegrasikan penguatan moderasi beragama dalam kurikulum dan mengembangkan kajian keilmuan lintas-disiplin 

4. Membangun kemitraan berkelanjutan dengan kelompok strategis moderasi beragama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 

5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Belajar (MBKM), pelatihan, kegiatan kurikuler, kokurikuler, ekstra kurikuler, dan Unit Kegiatan Mahasiswa dalam perspektif moderasi beragama 

6. Memperbanyak praktik baik implementasi moderasi beragama di perguruan tinggi berbasis budaya dan kearifan lokal 

7. Melakukan promosi dan diseminasi program dan praktik baik moderasi beragama di kampus dan media sosial 

8. Memberikan akses dan perluasan ruang perjumpaan civitas akademika, antar dan intra umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah. 

Sebelumnya, telah dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diwakili secara simbolis oleh tujuh perguruan tinggi. MoU menjadi bukti keseriusan sinergi lintas K/L dalam upaya penguatan moderasi beragama, khususnya di lingkungan kampus.

Menurut Suyitno, MoU ini berlandaskan pada semangat untuk menyatukan persepsi penguatan moderasi beragama. “Kita berkepentingan mengawal moderasi beragama sebagai bagian penting dari programnya pendidikan tinggi,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement