REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Orang yang sudah menikah pasti menginginkan keturunan yang sholeh dan sholehah. Kelak di masa yang akan datang, keturunan berupa anak hasil pernikahan yang akan melanjutkan usaha si orang tua.
Mereka akan membangun bangsa, menghadirkan perubahan, dan membawa kebaikan untuk orang banyak, termasuk untuk si orang tua. Lalu bagaimana caranya memiliki keturunan yang shaleh dan sholehah? Caranya adalah dengan membaca doa berikut ini yang tertuang dalam surat Al Furqan ayat 74:
رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
Robbana hablana, ya allah ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, min azwaajinaa pasangan (suami atau istri) wa zurriyaatinaa anak-anak, cucu, cicit itu duriyat namanya, qurrota a’yyun, menjadi penyejuk hati yang menentramkan.
Qurota ayun itu kebahagiaannya dunia akhirat. Kalau cuma senang punya anak pintar cantik itu hanya dunia, tetapi kalau qurota ayun itu penyejuk hati bukan hanya sekadar senang tapi ada harapan, masa depan, keselamatan dunia akhirat, ketentraman jiwa. Waj’alnaa lilmuttaqiina imaamaa dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang bertaqwa.
Itu doa sudah segala-galanya itu. Jadi untuk membentuk keluarga yang bertaqwa, pertama dari komunikasi yang mendamaikan, kedua dari ibadah malam hari, sempatkan solat tahajud, ketiga kemampanan ekonomi. Jadi jangan dikira Nabi Muhammad itu miskin, ketika berumah tangga, Nabi itu konglomerat, ketika menikah dengan khadijah, mahar Nabi itu 20 ekor unta.