REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sejumlah aktivis dan kelompok penyintas bom atom Hiroshima menyerukan agar pemerintah kota tersebut tak mengundang perwakilan Israel dalam upacara peringatan ke-79 bom atom Hiroshima bulan depan. Penolakan mereka muncul sebagai protes atas agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Para aktivis dan kelompok penyintas bom atom Hiroshima mengungkapkan, mengundang Israel ke upacara peringatan bulan depan juga merupakan standar ganda. Sebab, Pemerintah Kota Hiroshima tak mengundang Rusia dan Belarusia sejak pecahnya perang di Ukraina pada 2022.
"Mengapa mengundang Israel jika mereka melakukan kejahatan mirip genosida, seperti yang dilakukan Rusia dan Belarusia?" ujar Direktur Eksekutif Hiroshima's Confederation of A- and H-Bomb Sufferers Organization, Tetsuji Kumada, dikutip laman Times of Israel, Sabtu (20/7/2024).
Namun, seruan para aktivis dan kelompok penyintas bom atom Hiroshima tampaknya akan diabaikan. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, seorang juru bicara Pemerintah Kota Hiroshima mengungkapkan, mereka tak menganggap mengundang Israel ke upacara peringatan bom atom Hiroshima ke-79 sebagai standar ganda.