Ahad 21 Jul 2024 19:05 WIB

Polisi Jerman Tindak Keras dan Tahan Demonstran Pro-Palestina

Ketegangan meningkat setelah tiga orang mengibarkan bendera Israel.

Seorang wanita dibawa oleh petugas polisi saat demonstrasi pro-Palestina oleh kelompok Student Coalition Berlin di halaman teater universitas Freie Universität Berlin di Berlin, Jerman, Selasa, 7 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Seorang wanita dibawa oleh petugas polisi saat demonstrasi pro-Palestina oleh kelompok Student Coalition Berlin di halaman teater universitas Freie Universität Berlin di Berlin, Jerman, Selasa, 7 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman pada Sabtu (20/7/2024) menindak keras pengunjuk rasa pro-Palestina dan menahan banyak dari mereka di Berlin.

Selama unjuk rasa yang dimulai dari Neptunbrunnen Square, para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti "Jerman membiayai, Israel mengebom," "Teroris Israel," "Palestina milik kita," dan "Kebebasan untuk Palestina."

Baca Juga

Ketegangan meningkat setelah tiga orang yang berpandangan berbeda mengibarkan bendera Israel di Potsdamer Platz, yang menjadi titik akhir unjuk rasa.

Polisi menindak keras orang-orang yang mendukung Palestina dan menahan banyak pengunjuk rasa. Dua demonstran perempuan luka-luka selama penindakan tersebut.

Sejak Tel Aviv meluncurkan serangan brutal pada 7 Oktober, lebih dari 38.900 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah gugur. Lebih dari 89.600 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Lebih dari sembilan bulan setelah perang tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade. Blokade Israel melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Mahkamah Internasional dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah.

Sebanyak lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement