Senin 22 Jul 2024 05:21 WIB

Legislator Prancis: Israel tak Diterima di Olimpiade Paris

Seorang jurnalis Lebanon penyintas pengeboman Israel membawa obor Olimpiade di Paris.

Red: Fitriyan Zamzami
Pengunjuk rasa mengangkat kartu merah saat aksi menolak kesertaan Israel di Olimpiade Paris 2024 di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Ahad (21/7/2024).
Foto:

Ratusan aatlet Palestina jadi korban pemboman brutal Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Terkait hal itu, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), Ahad (21/7/2024) turun ke jalan menggelar aksi internasional mendesak pencoretan Israel sebagai peserta Olimpiade 2024 di Prancis.

Desakan yang dihadiri sejumlah tokoh nasional tersebut sebagai respons atas penjajahan Israel di Jalur Gaza - Palestina yang sampai hari ini masih berlangsung. Ribuan massa ARI-BP melayangkan kartu merah terhadap Israel, sebagai desakan agar Komite Olimpiade Internasional (IOC) memblacklist kontingen Israel.

Dalam aksi yang digelar damai di Silang Monas, Jakarta Pusat tersebut, dihadiri para tokoh-tokoh seperti mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah Din Syamsuddin sekaligus Dewan Pengarah ARI-BP, hadir juga Wakil Ketua Majelis Purmusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid, dan KH Zaitun Rasmin sebagai Ketua Pelaksana Aksi ARI-BP. Juga Amirsyah Tambunan selaku Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam orasinya, para tokoh tersebut menyampaikan agar masyarakat Indonesia terus mengkampanyekan boikot Israel.

Ribuan massa aksi, juga mendengar seruan tersebut dengan komitmen untuk tak lagi menggunakan produk-produk yang terafiliasi, dan yang mendukung gerakan-gerakan Zionis Israel. Tentu, para orator dalam aksi damai ini, kembali mengingatkan internasional untuk mengakui negara Palestina. Dan ribuan massa saling menyemangati dengan seruan Free Palestina. Di sela-sela seruan, para orator mengkoordinir ribuan massa Bela Palestina tersebut, dengan meniupkan pluit, dan mengangkat kartu merah sebagai simbol penolakan atas partisipasi Israel pada Olimpiade 2024.