REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid-Reny Lamadjido menghadiri acara diskusi bersama kalangan anak muda Sulteng bertajuk Berani Diadu. Keduanya dinilai pasangan dengan gagasan konkret mendorong kemajuan Sulteng ke depan.
"Pak Anwar Sosok yang sangat, punya gagasan bukan hanya sekadar opini atau asumsi soal Sulawesi Tengah," tutur Aktivis Masyarakat Adat Lembah Palu, Anum Wangsa di Kota Palu.
Anum mengagumi keberanian dari Anwar-Reny untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat. Bahkan dengan tangan terbuka menerima setiap kritik dan saran dari kalangan generasi muda Sulteng.
Menurut dia Anwar-Reny merupakan pasangan paling ideal untuk dapat memimpin Sulteng pada periode selanjutnya. Sebab setiap gagasan yang dituangkan dalam turunan program dapat secara konkret dijelaskan dalam soal realisasinya ke depan.
"Pak Anwar dan Ibu Reny cukup baik menyambut kegiatan semacam ini. Hanya Anwar-Reny yang mau berdialog dengan aktivis maupun mahasiswa," terangnya.
Dia menyebut keyakinan kalangan anak muda kepada Anwar-Reny semakin menguat tidak terlepas dari rekam jejak keberhasilan kinerja yang telah dicapai. Hingga membuat masyarakat tidak pernah ragu sedikit pun ikut mendukung keduanya pada Pilgub Sulteng 2024.
"Anwar-Reny sosok yang sangat birokrat terbukti daripada rekam jejak masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, rekam jejak Anwar Hafid sebagai birokrat dimulai dari jabatan terbawah di pemerintahan daerah. Ketua Demokrat Sulteng itu mengawali karirnya sebagai Kepala Desa di Rantebala pada 1992.
Kemudian tahun 1998 menjadi Sekretaris Camat Mangkutana, tahun 2000 menjabat Camat Towuti dan 2003 memimpin Kecamatan Nuha, Kabag Pemerintahan Luwu pada 2005-2006. Lalu Bupati Morowali dua periode dan dipercaya menjadi Anggota DPR RI.