Senin 22 Jul 2024 09:18 WIB

Joe Biden Mundur, Kamala Harris: Saya akan Satukan Negara Ini untuk Kalahkan Trump

Harris juga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan luar biasa Biden.

Wakil Presiden AS Kamala Harris menyampaikan sambutan tentang kekerasan seksual terkait konflik di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 17 Juni 2024.
Foto: EPA-EFE/ROD LAMKEY / POOL
Wakil Presiden AS Kamala Harris menyampaikan sambutan tentang kekerasan seksual terkait konflik di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 17 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat. Hal itu disampaikan Harris usai Joe Biden menarik diri dari pencalonan dalam Pemilu Presiden 2024.

“Saya merasa terhormat atas dukungan dari Presiden Biden, dan saya berniat mendapatkan dan memenangi nominasi (dari Partai Demokrat),” ucap Harris dalam pernyataan di media sosial X, dipantau di Jakarta pada Senin pagi.

Baca Juga

Harris juga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan luar biasa Biden sebagai Presiden AS dan atas jasa-jasanya kepada negara sepanjang beberapa dasawarsa.

“Saya akan melakukan segala yang dapat saya lakukan untuk menyatukan Partai Demokrat – dan menyatukan negara kita – untuk mengalahkan Donald Trump dan proyek ekstremnya,” kata dia.

Menyusul Biden, pasangan mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menjadi salah satu figur penting Partai Demokrat yang langsung menyatakan dukungan kepada Harris.

“Kami merasa terhormat untuk mendukung Wakil Presiden Harris dan akan melakukan apapun yang kami bisa untuk mendukungnya,” ucap Clinton dalam pernyataannya di media sosial X.

Sementara itu, mantan Presiden AS Barack Obama belum secara gamblang menyatakan dukungan kepada Harris. Dalam pernyataannya, ia hanya menyampaikan dukungan atas keputusan mantan wakil presidennya mundur sebagai capres.

“Saya yakin, bagi dia yang memahami kondisi politik sekarang dan lantas memutuskan bahwa dia harus meneruskan estafet kepemimpinan kepada calon lain, merupakan salah satu keputusan tersulit dalam hidupnya,” ucap Obama.

Pernyataan Biden mengakhiri spekulasi atas nasib pencalonannya untuk masa jabat kedua, khususnya setelah performanya dinilai buruk dalam debat pilpres pertama melawan Donald Trump, yang telah resmi menjadi capres dari Partai Republik, akhir Juni lalu.

Hal tersebut menyebabkan beberapa politisi Partai Demokrat dan donatur besar menyerukan supaya dia menarik diri dari pencalonan sebagai presiden AS.

Meski telah mengantongi dukungan dari Biden, Harris tak otomatis resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat karena konvensi nasional partai untuk menentukan calon presiden dijadwalkan baru akan digelar pada 19 hingga 22 Agustus 2024 di Chicago. Jika menang di konvensi, Harris akan bertarung melawan Donald Trump dari Partai Republika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement