REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk hati-hati berutang. Orang yang punya kebiasaan berutang disinggung dalam sebuah hadis. Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya orang yang (punya kebiasaan) berutang jika berbicara, suka berdusta, dan jika berjanji, dia suka mengingkari" (HR Bukhari-Muslim).
Karena itu, jika hendak mengambil utang, tanyalah secara jujur pada diri sendiri, apakah barang yang hendak dimiliki benar-benar suatu kebutuhan? Sebab, begitu menjadi debitur, seseorang tak akan leluasa, sebagaimana sebelumnya dia tanpa utang. Dia akan ditagih dan harus bisa menunaikan janjinya untuk melunasi utang.
Rasulullah SAW bersabda, segala amal itu bergantung pada niatnya. Kalau seorang debitur memang betul-betul serius ingin melunasi utang (yang tanpa riba), insya Allah kemudahan akan ditemukan.
Sebaliknya, bila terus-menerus mengelak, maka kerugian justru akan menimpa dirinya. "Memperlambat (dengan sengaja) pembayaran utang, padahal mampu membayarnya, adalah suatu kezaliman," sabda Rasulullah SAW (HR Bukhari-Muslim).