Senin 22 Jul 2024 20:09 WIB

Halte Trans Jakarta Gelora Bung Karno Punya Nama Baru

Kolaborasi ini menjadi awal dari berbagai program kemitraan strategis lainnya.

Bank DKI kembali menjalin kemitraan bersama Transjakarta melalui penamaan halte dari Halte Gelora Bung Karno menjadi Halte Senayan Bank DKI.
Foto: .
Bank DKI kembali menjalin kemitraan bersama Transjakarta melalui penamaan halte dari Halte Gelora Bung Karno menjadi Halte Senayan Bank DKI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DKI kembali menjalin kemitraan bersama Transjakarta melalui penamaan halte dari Halte Gelora Bung Karno menjadi Halte Senayan Bank DKI. Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, menjelaskan sinergi ini menandai langkah penting memperkuat kolaborasi antara Bank DKI dan Transjakarta untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Jakarta.

“Penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI merupakan wujud nyata dukungan Bank DKI untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kami mempercayai upaya ini akan mendukung peningkatan kualitas transportasi publik di Jakarta," ujar Agus.

Agus mengatakan kolaborasi ini akan menjadi awal dari berbagai program kemitraan dan inisiatif strategis lainnya yang akan dijalankan. Kedua belah pihak sepakat untuk mewujudkan layanan transportasi publik dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna layanan Transjakarta.

Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menuturkan penamaan halte sebagai commercial branding. Serta berkontribusi signifikan terhadap pendapatan korporasi.

“Kolaborasi ini menjadi pendorong untuk memajukan sistem transportasi publik di Jakarta dan menunjang gaya hidup masyarakat sebagai bentuk representatif dari kota global yang berkelanjutan,” ujar Welfizon.

Ia menambahkan penamaan Halte Senayan Bank DKI juga akan meningkatkan brand awareness perseroan dengan memperkenalkan kembali Jakarta Tourist Pass. Ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi publik serta peluang aktivasi dan event yang dapat dinikmati oleh pelanggan Transjakarta.

Bank DKI terus mendorong digitalisasi pembayaran transportasi publik terintegrasi di Jakarta melalui pengembangan produk perbankan digital. Di antaranya JakCard yang diluncurkan sejak 2007 dan telah menjadi tiket pembayaran nontunai pertama yang diuji coba dan digunakan pada layanan Koridor 1 Transjakarta. Kini dapat digunakan untuk transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari Transjakarta, Jaklingko, Commuter Line, MRT Jakarta, hingga LRT Jakarta dan Jabodebek.

Total transaksi penggunaan JakCard di Transjakarta hingga Juni 2024 mencapai Rp 3,87 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 980.179 kali. Jumlah ini meningkat lebih dari 111 persen dibanding total transaksi sepanjang 2023 yang mencatatkan Rp 1,46 miliar dengan frekuensi transaksi 440.995 kali.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement