REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menerima apresiasi dari Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas kinerjanya yang gemilang dan komitmennya dalam menghadirkan inovasi digital.
BNI dinilai konsisten dalam meningkatkan profitabilitas sambil menjaga kualitas portofolio kreditnya, serta menunjukkan langkah maju dalam menyasar generasi muda melalui aplikasi wondr by BNI.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR, Jakarta, Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PDIP Mufti Anam menyampaikan apresiasinya kepada BNI atas pencapaian yang diraih di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Mufti menonjolkan peningkatan profitabilitas BNI yang ditunjukkan dengan laba bersih Rp 5,33 triliun di kuartal I 2024, naik 2,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Kami sungguh mengapresiasi dan kami melihat bahwa profitabilitas BNI terus meningkat,” ujar Mufti.
Lebih lanjut, Mufti juga mengapresiasi komitmen BNI dalam menjaga kesehatan portofolio kreditnya. Hal ini dibuktikan dengan NPL gross yang terjaga di level 2,0 persen dan credit cost yang turun menjadi 1,0 persen di kuartal I 2024.
Mufti tidak lupa memberikan apresiasi atas inovasi BNI dalam meluncurkan aplikasi wondr by BNI. Aplikasi ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menjangkau nasabah dari kalangan Generasi Z dan milenial.
“Saya tadi diskusi, BNI baru launching wondr by BNI dan ternyata ini dikerjakan oleh sumber daya sendiri dari BNI, dikerjakan SDM internal,” jelas Mufti.
Meski demikian, Mufti juga mengingatkan BNI untuk memastikan kesiapan teknis dan keamanan wondr by BNI sebelum migrasi penuh dilakukan. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya error dan menjaga keamanan data nasabah.
“Ini langkah yang penting di tengah viral soal ransomware, hacker, terhadap aplikasi data nasabah, jangan lupa melakukan trial and error,” pesan Mufti.