Selasa 23 Jul 2024 13:05 WIB

Tak Hanya Gunung Gede, Suhu TWA Gunung Papandayan Sempat Tembus 6 Derajat Celcius

Para pendaki dan yang hendak kemping apabila terdapat cuaca ekstrem untuk pindah area

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut
Foto: Dok BBKSDA Jabar
Kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Suhu di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan sempat menembus 6 derajat celcius di musim kemarau yang tengah berlangsung. Meski berada di 6 derajat celcius, aktivitas pendakian dan kemping tetap berjalan dengan normal.

"Kalau cuaca (suhu) memang kita kemarin ada penurunan terkhusus di dua tempat, paling rendah 6 derajat celcius," ujar Manager Operasional TWA Gunung Papandayan Amin Kaban saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan lokasi di Gunung Papandayan yang berada di suhu 6 derajat celcius berada di pos pendakian Gubber Hood dan Pondok Saladah. Sedangkan di area parkir suhu udara masih di atas 10 derajat celcius. "Kondisinya berlangsung selama sepekan," kata dia.

Amin menyebut pihaknya hari ini, Selasa (23/7/2024) belum mengecek kembali kondisi suhu udara di tempat tersebut. Ia melanjutkan aktivitas pendakian dan kemping masih berjalan normal.

Namun, kata Amin, pihaknya mengimbau para pendaki dan yang hendak kemping apabila terdapat cuaca ekstrem untuk pindah ke area landscape. Ia mengatakan kondisi cuaca tidak berpengaruh terhadap aktivitas pendakian pengunjung. "Tidak terlalu berpengaruh, 6 derajat celcius di pos tiga," kata dia.

Ia mengimbau pengunjung apabila terjadi cuaca ekstrem untuk segera pindah ke area landscape.

Forecaster Stasiun Klimatologi Jawa Barat Asri Rachmawati mengatakan suhu dingin di wilayah Jawa Barat pada musim kemarau saat ini merupakan fenomena yang umum terjadi. Hal itu disebabkan awan-awan yang minim. "Bisa dibayangkan uap air tidak ada, dari pagi hingga malam, dini hari tidak ada awan lebih cerah," kata Asri.

Dengan begitu, ia mengatakan terjadi pelepasan energi dari bumi ke atmosfer dan berdampak suhu turun. Dampaknya, di dataran rendah atau tinggi terjadi penurunan suhu terutama di dataran tinggi.

Selain itu, berpotensi membentuk beku di gunung-gunung. Meski tidak semua gunung seperti itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement