Oleh : Oleh : Ardian Purwoseputro
REPUBLIKA.CO.ID, Tidak diragukan lagi Blitar Raya, teristimewa Kota Blitar, disebut “Kutho Cilik Kang Kawentar" (bahasa Jawa, dalam bahasa Indonesia berarti Kota Kecil Yang Terkenal). Kota kecil yang melahirkan benih-benih nasionalisme dan sebuah tempat berkumpulnya para pendiri negara di Nusantara.
Sebut saja Ken Arok pendiri Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel atau yang lebih dikenal Singhasari, adalah keturunan Arya Gajah Para, seorang Wedana dari Blitar di era Kerajaan Kediri. Kemudian disusul Raden Wijaya atau Dyah Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, meski tidak dilahirkan atau dialiri darah Blitar, namun Candi Sumberjati atau disebut juga Candi Simping adalah bukti nyata tempat pendharmaan pendiri Kerajaan Majapahit tersebut.
Ir Soekarno, Sang Proklamator, Founding Father dan Presiden Pertama Republik Indonesia, pernah dibesarkan dan menikmati tanah, air dan udara dan zat-zat yang terkandung di bumi Blitar, hingga didharmakan di keabadian bumi Blitar.
Kota Blitar juga merupakan tempat kediaman Ibunda dari Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-5. Belum lagi tokoh-tokoh kaliber nasional dan internasional yang lahir di Blitar seperti Soekarni (tokoh Kemerdekaan dan Ketua Partai Murba), Soepriadi (Menteri Keamanan Rakyat ke-1), Wiweko Soepono (Bapak Glass Cockpit - cikal bakal sistem kemudi pesawat dengan 2 awak pesawat, Dirut Garuda Indonesia Airlines pertama), maupun J.B Sumarlin (Ekonomi dan Menteri Keuangan RI ke-17).