REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri, untuk mencegah radikalisme dan menjaga keutuhan NKRI, sebagai upaya mewujudkan Generasi Indonesia Emas.
"Para santri sebagai generasi penerus bangsa harus diberi perbekalan yang memadai tentang wawasan kebangsaan. Beberapa yang menghambat generasi emas itu seperti maraknya radikalisme dan terorisme," kata Kasubditbintibnassos Ditbinmas Polda Jatim AKBP Bahrun Nasikin di Pesantren Wali Barokah Kediri, Selasa.
AKBP Bahrun dalam acara penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan terorisme, radikalisme serta intoleransi tersebut mengatakan Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dan beragam sehingga sangat berpotensi diadu domba.
Menurut dia, intoleransi adalah awal dari radikalisme. Sebagai upaya untuk bertambah cinta kepada Indonesia juga harus kenal negeri ini, khususnya mengenal seluruh sila dalam Pancasila.
Ia mengakui terdapat sejumlah tantangan bagi para pemuda ke depan seperti ancaman radikalisme, separatisme, korupsi, hingga bahaya narkoba. Untuk itu, berbagai tantangan itu harus disikapi dengan bijak.
Misalnya, saat ini isu radikalisme memanfaatkan media sosial untuk penyebarannya. Hal itu bisa disikapi dengan menghapus konten yang dinilai tidak bermanfaat tersebut.
"Ketika ada narasi atau konten radikalisme, idealnya bersikap pasif saja dan lebih baik menghapus. Jejak digital itu masih terekam, sehingga diharapkan tidak sembarangan mengirimkan, terlebih karena ikut mengirimkan info itu juga dosa jariah," kata dia.
Pihaknya juga berharap kepada generasi muda ikut serta menjaga keutuhan NKRI dengan membuat narasi yang menyejukkan. Jika ada berbagai paham radikal yang beredar, secara ideal dilawan dengan moderasi.
Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri K.H. Sunarto berharap dengan kegiatan edukasi ini semua peserta memiliki semangat Kebhinnekaan yang bertambah. Selain itu, edukasi ini sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami selalu membentengi para santri dari peredaran konten paham radikalisme dan terorisme. Kami juga rutin melakukan sidak pemakaian ponsel baik santriwan maupun santriwati," kata dia.
Acara tersebut diikuti ratusan santri dari Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri baik santri putra maupun santri putri.