REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710-1812) merupakan seorang ulama besar Nusantara. Seperti tampak pada gelarnya, ia berasal dari Kesultanan Banjar--kini mencakup Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Zaid Ahmad dalam The Biographical Encyclopedia of Islamic Philosophy (2015) menuturkan, Muhammad Arsyad lahir dari keluarga yang alim. Saat usianya belum genap tujuh tahun, ia sudah menyita perhatian elite istana Banjar. Sebab, karya-karya kaligrafinya memesona mereka.
Pihak istana Banjar pun membiayai Muhammad Arsyad muda untuk belajar ilmu-ilmu agama. Cita-citanya saat itu adalah menimba ilmu hingga ke Tanah Suci.
Kala berusia 30 tahun, Arsyad menikah dengan Bajut, seorang perempuan lokal. Pasangan muda ini dikaruniai seorang anak perempuan.