REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Prabowo Gibran diharapkan menyiapkan Beasiswa bagi Pelajar Mahasiswa berorientasi Wirausaha karena diharapkan mendorong kemandirian ekonomi dikalangan generasi muda. Demikian Pandangan Kamrussamad Ketua Umum HIPKA- Himpunan Pengusaha KAHMi Pada MoU Beasiswa HIPKA dengan Universitas Insan Cita Indonesia, Di Jakarta selatan.
Pada acara tersebut Hadir Prof Laode Masihu Kamaluddin Rektor UICI sekaligus Dewan Pakar Prabowo Gibran dan DR Herman Khaeron Anggota DPR RI serta Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto.
Bonus demografi 2030 jika dapat dimanfaatkan secara optimal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan bonus demografi ini adalah dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan. Sinergi dunia pendidikan dan dunia usaha melalui pemberian beasiswa merupakan bukti nyata dalam mendorong lahirnya wirausaha.
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 memiliki target pada tahun 2024 akan tercipta 1 juta wirausaha baru.
Pemerintahan Prabowo-Gibran akan berupaya keras mewujudkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 sebagai negara maju dimana ekonomi nasional perlu untuk bertransformasi dengan menghasilkan PDB per kapita mencapai USD23.000 hingga USD30.300. Untuk mencapai cita cita tersebut diperlukan SDM unggul dan berdaya saing. Tegas Kamrussamad anggota DPR Fraksi Gerindra.
Universitas dapat berperan sebagai inkubator bagi wirausahawan muda dengan menyediakan berbagai program dan layanan yang mendukung pengembangan bisnis mereka.
“Pendidikan kewirausahaan sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda agar memiliki jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan seperti berani mengambil risiko, berani melakukan inovasi, jujur, pantang menyerah dan keinginan untuk berprestasi merupakan modal yang harus dijadikan kebiasaan mahasiswa,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Kahmi (BPP HIPKA) Kamrussamad, Selasa (23/7/2024).
Sebagai informasi, UICI didirikan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan memperloleh Izin Pendirian Nomor 1183/M/2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 30 Desember 2020.
Salah satu keunikan UICI merupakan kampus digital pertama yang 100% proses belajar mengajarnya di Indonesia. UICI juga secara bertahap mengembangkan integrasi inovasi teknologi seperti Digital Simulator, Artificial intelligence, Block Chain, Virtual and Augmented Reality (VR-AR), Voice Recognition menjadi sebuah platform yang fully digital base (Otomatisasi), untuk dapat memberikan pelayanan Anyone, Anywhere, Anytime, dan Any Device kepada mahasiswa.