Rabu 24 Jul 2024 11:00 WIB

30 Kabupaten/Kota di Jateng Siaga Darurat Kekeringan

Musim kemarau tahun ini akan lebih basah dan pendek.

Rep: Kamran Dikarma / Red: Satria K Yudha
Petugas BPBD Bantul mengirimkan bantuan dropping air bersih di Dusun Petung, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Senin (21/8/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas BPBD Bantul mengirimkan bantuan dropping air bersih di Dusun Petung, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Senin (21/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 30 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana kekeringan yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung Gradhika Bhakti Praja di kantor Pemprov Jateng, Selasa (23/7/2024).

“Saat ini lima kabupaten/kota belum menetapkan (status darurat kekeringan), karena kondisinya masih aman," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. 

Baca Juga

Nana menjelaskan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan lebih basah dan pendek dibandingkan kemarau pada 2023. Puncak musim kemarau 2024 berada di bulan Juli.

"Tiap tahun kita menghadapi kekeringan dan musim hujan. Dalam menyikapi ancaman kekeringan, maka kita lakukan rapat koordinasi ini untuk persiapan lebih dini," kata Nana.