REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mencetak rekor dividen tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 85,5 triliun pada 2024. Associate Director BUMN Research Group, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan BUMN masih memiliki potensi untuk meningkatkan kontribusinya kepada negara.
"Dividen BUMN yang meningkat pesat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Himbara, blue chips BUMN seperti MIND ID, Pertamina, Telkom, lalu ada juga dari PLN," ujar Toto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/7/2024) lalu.
Toto mengatakan BUMN penyumbang profit dan dividen dalam beberapa tahun terakhir relatif masih sama. Hal ini menjadi tantangan bagi BUMN untuk memperbaiki kondisi pareto BUMN yang belum mengalami perubahan signifikan.
"Untuk itu, tujuan pembentukan holding company BUMN untuk menghasilkan value creation masih harus diperjuangkan lebih keras," ucap Toto.