Rabu 24 Jul 2024 16:10 WIB

Terminal Cicaheum Dialihfungsikan jadi Depo Bus Listrik BRT, Ini Lokasi Baru Bus AKAP

Terminal di Padalarang Bandung Barat, Jatinangor Sumedang pun bakal dialihfungsikan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penumpang berjalan menuju bus di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penumpang berjalan menuju bus di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Terminal Cicaheum, Kota Bandung bakal dialihfungsikan menjadi depo untuk angkutan massal perkotaan atau Bus Rapid Transit (BRT) bus listrik. Bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) selanjutnya akan dialihkan ke Terminal Leuwipanjang.

Menurut Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jawa Barat, Muhammad Fahmi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melaksanakan program pengembangan pengembangan angkutan massal atau BRT di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat (Jabar), meliputi wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Jatinangor Sumedang.

Baca Juga

"Program angkutan massal perkotaan yang dibiayai oleh World Bank salah satu diantaranya pengembangan koridor, ada 27 koridor angkutan massal perkotaan," ujar Fahmi saat dihubungi, Rabu (24/7/2024).

Tidak hanya Terminal Cicaheum yang akan dialihfungsikan untuk BRT, Fahmi menyebut beberapa terminal di Padalarang Bandung Barat, Jatinangor Sumedang pun bakal dialihfungsikan. Terminal Cicaheum direncanakan akan menjadi depo bus listrik BRT.

"Jadi 27 koridor akan menggunakan bus listrik tidak menggunakan berbahah fosil maka Cicaheum dijadikan depo bus listrik, kurang lebih ada depo ada fasilitas pabrik," kata Fahmi.

Selanjutnya, kata dia, armada bus di Terminal Cicaheum bakal dialihkan ke Leuwipanjang yang melayani bus-bus AKAP. Namun, Fahmi belum mengetahui pasti pengalihan armada akan dilakukan kapan sebab pengelolaan dipegang Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Fahmi mengatakan program angkutan massal perkotaan dilaksanakam hingga tahun 2027 secara bertahap. Selain itu diperlukan sosialisasi ke masyarakat agar program berjalan dengan baik mulai dari DED, konsultasi hingga penataan jalur yang dilintasi BRT. "Perlu sosialisasi masif ke masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement