Rabu 24 Jul 2024 19:42 WIB

GAIKINDO Dorong Pemerintah Genjot Infrastruktur EV

Infrastruktur EV perlu didorong terlebih dahulu sebelum menggencarkan produk.

Red: Friska Yolandha
Mobil listrik mengisi daya di salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta. Ilustrasi.
Foto: Dok Republika
Mobil listrik mengisi daya di salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan pemerintah perlu lebih getol dalam menggenjot pertumbuhan infrastruktur kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Pada forum diskusi “Dialog Industri Otomotif Nasional” Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di ICE BSD, Tangerang, Banten yang digelar di sela pagelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, tersebut, Kukuh menyebut bahwa pembangunan infrastruktur perlu lebih dulu diprioritaskan ketimbang produk maupun pelaku dari industri otomotif sendiri.

“Soal EV misalnya, industri otomotif ini selalu siap, namun kendala dan tantangannya masih persoalan seputar infrastruktur," kata dia, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga

Kukuh menjelaskan, infrastruktur yang memadai sangat krusial untuk kendaraan listrik karena mendukung adopsi dan operasionalnya secara efektif. Dengan adanya infrastruktur yang lengkap, utamanya jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang luas, penggunaan kendaraan listrik akan menjadi lebih praktis dan menarik bagi pasar, mendukung transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Kukuh mengatakan bahwa diskusi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku industri otomotif, hingga akademisi seperti ICMS perlu dilakukan untuk menjadi wadah bertukar aspirasi yang pada akhirnya bertujuan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.