Rabu 24 Jul 2024 22:27 WIB

Bimtek Efisiensi Energi: Upaya ESDM dan Kedubes Inggris untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Bimtek untuk tingkatkan kapasitas pengelola gedung pemerintah dalam manajemen energi

Direktorat Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui program UK PACT (United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transition) MENTARI Efisiensi Energi, telah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penerapan manajemen energi di gedung pemerintah.
Foto: dok UKPACT
Direktorat Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui program UK PACT (United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transition) MENTARI Efisiensi Energi, telah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penerapan manajemen energi di gedung pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Direktorat Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui program UK PACT (United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transition) MENTARI Efisiensi Energi, telah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penerapan manajemen energi di gedung pemerintah.

Kegiatan Bimtek ini, yang telah berlangsung sejak tahun 2023, dilaksanakan di delapan kota di Indonesia, mencakup 29 provinsi, dan diikuti oleh 450 peserta dari 314 institusi termasuk kementerian/lembaga, instansi daerah, universitas, rumah sakit, dan sektor publik lainnya. Rangkaian acara ini bertujuan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan efisiensi energi dan implementasi Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi. Peraturan ini mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah menerapkan manajemen energi pada sarana dan prasarana yang dikelola, termasuk bangunan gedung.

Bimtek seri kedelapan, yang merupakan penutup rangkaian kegiatan ini, diselenggarakan di Kota Balikpapan dan dihadiri oleh peserta dari wilayah Provinsi se-Kalimantan. Tujuan dari Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelola gedung pemerintah dalam melaksanakan manajemen energi dan menerapkan praktik-praktik efisiensi energi di instansi masing-masing. Peserta mendapatkan pembelajaran mengenai sistem manajemen energi berdasarkan ISO 50005:2021 dan upaya teknis peningkatan efisiensi energi pada bangunan gedung.

Direktur Pembangunan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Amanda McLoughlin, mengatakan bahwa Inggris berkomitmen kuat terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca global dan tujuan iklim Indonesia. Program UK PACT MENTARI Efisiensi Energi merupakan wujud dari kemitraan yang erat antara Inggris dan Indonesia dalam transisi energi yang berkelanjutan.

Direktur Konservasi Energi, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Koordinator Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Hendro Gunawan, menekankan sektor bangunan gedung merupakan salah satu sektor terbesar dalam konsumsi energi nasional, yang mencapai 22 persen. Oleh karena itu, penting bagi pengelola gedung pemerintah untuk mengetahui dan menerapkan langkah-langkah manajemen energi yang efektif.

Sementara itu, Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Elly Luchritia Nova menyampaikan Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah sebagai acuan pengembangan energi baru terbarukan menuju net zero emission pada tahun 2060. Pemerintah Provinsi juga mendukung upaya Aksi Mandiri Energi Terbarukan (AMET) untuk mendorong penggunaan energi terbarukan secara optimal.

Institute for Natural Resources, Energy, and Environmental Management (IREEM), sebagai salah satu pelaksana program UK PACT MENTARI Efisiensi Energi dan penyelenggara Bimtek, memiliki tiga komponen utama dalam program ini: penguatan kapasitas praktisi efisiensi energi dan konservasi energi, pengembangan dan perluasan proyek percontohan efisiensi energi, serta mendorong pengembangan kebijakan, komunikasi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Direktur IREEM, Arief Yunan, menambahkan pertumbuhan luas bangunan gedung di Indonesia sangat tinggi dan linier dengan pertumbuhan konsumsi energi, yang diperkirakan akan tumbuh sampai 100% dalam 20 tahun ke depan. Oleh karena itu, strategi peningkatan efisiensi energi pada bangunan gedung sangat diperlukan untuk mendukung pengelolaan gedung pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi dengan optimal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement