Kamis 25 Jul 2024 14:33 WIB

Pimpinan Oposisi Israel: Pidato Netanyahu di Depan Kongres AS Memalukan!

Lapid mengkritik Netanyahu tidak bertanggungjawab atas kegagalannya saat 7 Oktober

Pimpinan Oposisi Israel Yair Lapid
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Pimpinan Oposisi Israel Yair Lapid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengecam pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat sebagai pidato yang memalukan.

Lapid mengkritik Netanyahu, terutama karena tidak bertanggung jawab atas kegagalannya dalam peristiwa 7 Oktober. Yapid juga mengecam Netanyahu karena tidak menerima kesepakatan dengan Hamas untuk mengambil tawanan Israel yang ditahan oleh Perlawanan Palestina di Gaza.

Baca Juga

“Memalukan! Satu jam berbicara tanpa mengucapkan satu kalimat pun: 'Akan ada kesepakatan penyanderaan,'” dia memposting di akunnya di platform X seperti dikutip dari Al-Mayadeen.

Dalam sebuah unggahan terpisah, tokoh oposisi tersebut mengatakan, “Kami mendengar Netanyahu berbicara tentang 7 Oktober seolah-olah dia tidak tahu siapa yang menjadi perdana menteri dan siapa yang bertanggung jawab atas bencana tersebut.”

Lapid menjelaskan, selama pidatonya di depan Kongres, Netanyahu memiliki kesempatan untuk mengumumkan bahwa dia menerima kesepakatan yang akan membawa kembali para tawanan di Gaza sebelum mereka semua mati di terowongan. “Dia tidak melakukan hal itu,” tambah Lapid.

Netanyahu memohon kepada AS pada Rabu dalam pidatonya di Kongres untuk mempercepat bantuan militer kepada Israel untuk mengakhiri perang di Gaza.

Dia mengklaim bahwa dia secara aktif bekerja untuk membebaskan para tawanan di Gaza, menyatakan optimisme bahwa upaya tersebut akan berhasil. Perdana menteri yang terancam ditahan oleh Jaksa Pengadilan Internasional ini benar-benar menutup mata terhadap fakta bahwa dia telah menghalangi semua upaya untuk mencapai kesepakatan sejak sebelum perundingan dimulai.

Dia menyuarakan keyakinannya akan upaya-upaya yang sedang berlangsung untuk mengamankan pembebasan tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan Noa Argamani, salah satu tawanan yang dibebaskan, yang hadir dalam acara tersebut.

Menurut CNN, polisi Kongres menangkap setidaknya lima pengunjuk rasa di Gedung Kongres AS selama pidato Netanyahu. Sementara itu, sebuah media Israel melaporkan bahwa beberapa anggota keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza, mengenakan kaos yang menyerukan kesepakatan pertukaran tawanan, ditahan di pintu masuk Kongres.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement