Kamis 25 Jul 2024 19:35 WIB

Kemensos Berikan Bantuan Air Bersih untuk Warga di Cilacap

Bantuan air bersih Kemensos bermanfaat untuk warga Cilacap.

Ilustrasi bantuan air bersih.
Foto: Dok Polsek Cijeungjing
Ilustrasi bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kementerian Sosial (Kemensos) secara bertahap memberikan bantuan air bersih untuk lebih dari 4.000 warga di 10 desa se-Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau 2024.

Kepala Sentra Satria Baturraden Darmanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, mengatakan penyaluran bantuan air bersih tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini untuk membantu masyarakat yang sedang dilanda kekeringan.

Baca Juga

"Oleh karena itu kami bersama BPBD Kabupaten Cilacap dan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap pada hari Rabu (24/7) mulai menyalurkan bantuan air bersih dari Kemensos untuk warga yang mengalami krisis air bersih," katanya.

Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih sebanyak 10.000 liter yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 tersebut ditujukan untuk 120 keluarga di Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi.

Ia mengharapkan bantuan air bersih tersebut dimanfaatkan an dapat meringankan beban secara ekonomi, serta berguna untuk menjaga kesehatan.

'Selanjutnya, Kemensos bersama BPBD dan Dinsos Kabupaten Cilacap akan melakukan penyaluran air bersih di sembilan desa lainnya yang juga terdampak bencana kekeringan, sesuai dengan prioritas dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Cilacap," kata Darmanto.

Sebelumnya Sentra Satria Baturraden sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos telah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos Kabupaten Cilacap untuk melakukan pemetaan daerah yang menjadi prioritas penyaluran dan mengecek kesiapan mobil tanki air.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap per hari Senin (22/7) tercatat sebanyak 1.227 keluarga yang terdiri atas 4.410 jiwa terdampak krisis air bersih pada musim kemarau 2024.

Dalam hal ini krisis air bersih tersebut melanda 10 desa di enam kecamatan yakni Desa Bojong dan Ujungmanik (Kecamatan Kawunganten), Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan), Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu), Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari), Desa Karang Kemiri (Kecamatan Jeruklegi), serta Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut).

Krisis air bersih tersebut tidak semata-mata karena kekeringan karena sumur warga di beberapa desa seperti Panikel dan Ujungmanik sebenarnya masih ada airnya, namun tidak layak konsumsi karena terintrusi air laut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement