Kamis 25 Jul 2024 19:07 WIB

DPR Harap IPPP Dongkrak Perdagangan-Investasi dengan Negara Pasifik

Forum ini dapat mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara kepulauan Pasifik.

Kapal barang memuat jagung di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Rabu (29/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Kapal barang memuat jagung di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Rabu (29/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) kembali dihelat di DPR RI, Jakarta. Sidang ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik.

IPPP merupakan forum parlemen Indonesia dengan negara-negara kepulauan di pasifik yang digagas oleh DPR RI. Sidang IPPP ke-2 digelar pada 24–26 Juli 2024.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan, parlemen selalu mendukung first track diplomacy yang dilakukan oleh pemerintah. Di saat yang bersamaan, menurutnya parlemen terus melakukan second track diplomacy untuk terus mengawal hubungan baik dengan negara-negara kepulauan Pasifik.

“Ini untuk membangun hubungan baik antara Indonesia dan negara di Kepulauan Pasifik. Parlemen di sini memiliki satu komitmen untuk mendukung dan membantu first track diplomacy yang dilakukan pemerintah,” kata Putu di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Ke depannya, interaksi itu menurutnya harus diakselerasi dan ditingkatkan lagi agar tidak hanya membahas isu-isu yang berhubungan dengan kondisi dan tantangan yang terjadi, tapi lebih produktif pada peningkatan konektivitas, peningkatan pendukungan pembangunan infrastruktur.

"Yang pada ujungnya akan memberikan manfaat dan pertumbuhan antar negara, sehingga masyarakat mendapatkan kesejahteraan," katanya.

Dia menilai forum pertemuan yang dihadiri 13 negara ini, termasuk Indonesia serta satu negara teritori Prancis, dapat membangun kembali kebersamaan dan hubungan yang baik antara Indonesia dengan negara-negara kepulauan Pasifik.

"Bagaimana kita harus terus saling mendukung dan meningkatkan kerja sama di bidang investasi pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, perdagangan, transisi energi, pariwisata, serta pendidikan," katanya.

Sidang IPPP ke-2 ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam sambutannya Presiden menyebut kerja sama antar-parlemen dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi bersama atas berbagai persoalan yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik. Jokowi sangat menghargai dan mengapresiasi kemitraan parlemen Indonesia-Pasifik sebagai inisiatif strategis memperkuat kemitraan di Pasifik.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa Sidang IPPP kali ini turut menghadirkan acara dialog bersama negara-negara rumpun Melanesia. "Ada delapan ketua parlemen yang hadir dari 12 negara dan satu organisasi regional, yaitu Melanesian Spearhead Group, yang hadir pada pertemuan kedua IPPP ini," kata Puan.

 

Forum inisiatif dari DPR RI itu digelar sebagai wadah diplomasi untuk melibatkan parlemen-parlemen negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik yang selama ini belum banyak dieksplorasi.

Menurut Puan, tujuan utama dari penyelenggaraan Sidang IPPP untuk memperkuat diplomasi parlemen dalam membangun kerja sama dengan negara-negara Pasifik pada bidang yang menjadi prioritas bersama, seperti maritim, ekonomi biru, konektivitas dan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement