SUKABUMI--Kota Sukabumi kini memilki rumah batik digital pertama di Indonesia. Hal ini ditandai dengan peresmian Rumah Batik Fractal- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (25/7/2024).
Rumah Batik Fractal-LPS hasil kerja sama LPS dan Batik Fractal ini merupakan pusat pengembangan batik berbasis teknologi digital pertama di Indonesia. Peresmian ini juga menandai dimulainya Program Pendampingan dan Pengembangan Ekosistem Batik Tradisi Sukabumi-Cianjur melalui Transformasi Digital Tahap Dua.
'' Rumah Batik Fractal-LPS jadi pusat batik Indonesia,'' ujar Ketua Dewan Komisioner Lembaga LPS Purbaya Yudhi Sadewa disela-sela peresmian rumah batik Fractal-LPS. Ia mengatakan selama ini daerah batik yang terkenal seperti Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo namun LPS memilih Kota Sukabumi dalam pengembangan batik digital.
Sebab kata Purbaya, Kota Sukabumi mempunyai potensi dalam pengembangan batik. Dengan adanya pelatihan dan rumah batik, maka produk batik akan menasional dan masuk pasar internasional.
'' Rumah barik ini ke depan jadi pusat batik Indonensia dan kalau mau belajar batik bisa ke sini,'' ungkap Purbaya. Intinya, rumah batik ini jadi sarana yang baik untuk pelaku UKM belajar membatik secara digital dan memasarkan produknya ke Indonesia dan jadi pasar batik dunia.
Chief of Research Batik Fractal Yun Hariadi mengatakan, perwujudan Rumah Batik Fractal oleh LPS menunjukkan keseriusan LPS dalam membina pembatik dalam ekosistem digital yang lengkap. Rumah ini merupakan penanda hadirnya perlindungan dan kepastian adanya tempat berteduh yang terjamin dalam jangka panjang.
'' Rumah Batik Fractal merupakan jaminan keberlangsungan pelatihan batik oleh LPS secara jangka panjang,'' ungkap Yun. Selain sebagai tempat belajar, Rumah Batik Fractal ini juga menjadi tempat berkreasi, berinovasi, dan bereksperimen bagi masyarakat dalam merasakan pengalaman membatik secara digital.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Nuraeni Komarudin mengatakan, pemkot sangat mendukung pendirian pusat pengembangan batik berbasis digital pertama di Indonesia, di Kota Sukabumi. Ini merupakan langkah maju yang luar biasa untuk memajukan industri batik di Sukabumi dan Indonesia secara keseluruhan.
Nuraeni mengucapkan terima kasih atas dedikasi LPS dan Batik Fractal dalam mengembangkan batik Indonesia. “ Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri batik di Kota Sukabumi. Mari kita bersama-sama memajukan batik Sukabumi dan menjadikan batik Indonesia sebagai warisan budaya yang mendunia,'' jelasnya.
Rumah Batik Fractal-LPS ini merupakan tempat pelatihan pembuatan batik yang terdiri dari beberapa bagian. Ruang utama merupakan area multifungsi, yaitu ruang pelatihan yang luas dan nyaman, tempat para UMKM batik menjalani proses pembelajaran. Pada ruangan ini juga terdapat area simulasi digital jBatik, yaitu piranti lunak yang diciptakan PT Batik Fractal untuk membantu para perajin batik dalam mendesain motif batik.
Pada bagian selasar di samping, terdapat area produksi batik yang menjadi tempat para pembatik memproses batik cap dan tulis. Tidak hanya itu, para pelaku UMKM dan pengunjung dapat memanfaatkan ruang komunitas kreatif dan kemitraan bisnis untuk berkumpul dan berjejaring. Selanjutnya, bagian yang tidak kalah penting tentu saja adalah galeri batik tempat para pelaku UMKM batik Sukabumi-Cianjur dapat memasarkan produk mereka.
Pada galeri ini, pengunjung dapat mengakses aneka produk fesyen dan suvenir karya UMKM Batik Sukabumi-Cianjur dan Batik Fractal. Secara umum, Rumah Batik Fractal-LPS ini bertujuan memberikan dampak ekonomi bagi pelaku ekosistem batik di Sukabumi dan Cianjur.
Dengan visi ini, ke depannya, diharapkan Sukabumi dan Cianjur dapat menjadi daerah pusat batik baru di Indonesia yang mampu sejajar dengan pusat batik lain yang telah ada.n Riga Nurul Iman