Jumat 26 Jul 2024 05:40 WIB

Tuduh Seorang Wanita Sering Berzina, Tangan Ibu Ini Lengket di Tubuh Mayat

Seorang ibu menuduh ada seorang wanita yang sering berzina.

ilustrasi. Tuduh Seorang Wanita Sering Berzina, Tangan Ibu Ini Lengket di Tubuh Mayat.
Foto: www.freepik.com
ilustrasi. Tuduh Seorang Wanita Sering Berzina, Tangan Ibu Ini Lengket di Tubuh Mayat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Imam Malik merupakan salah satu dari imam mazhab dalam khazanah fikih Islam. Hingga saat ini, mazhab Imam Malik yang dikenal sebagai mazhab Maliki diikuti oleh sejumlah negara-negara Muslim di dunia.

Beliau juga merupakan guru dari Imam Syafii. Kealimannya banyak diakui oleh para ulama.

Baca Juga

BACA JUGA: Gunung Gede Pangrango 'Bersalju' dan 39 Sifat Gunung yang Disebut Alquran

Salah satu kisah yang menunjukkan kealiman Imam Malik bisa dilihat dalam kisah berikut ini. Dikisahkan, ada seorang wanita yang meninggal dunia di Madinah. Lalu didatangkan seorang ibu tukang memandikan mayat untuk memandikan jenazahnya.

Ketika jenazah wanita itu diletakkan dan ibu tukang memandikan mayat mulai menyiramkan air pada tubuhnya, dia berkata, "Alangkah seringnya kemaluan ini melakukan zina."

 

Namun, tiba-tiba wanita tangan ibu itu melekat pada tubuh mayat itu dan tidak dapat digerakkan. Maka, ia pun segera menutup pintu dengan tangannya yang lain, sehingga tak seorang pun yang melihatnya sementara ia dalam kondisi seperti ini.

Sementara, keluarga jenazah yang meninggal masih menunggu-nunggu di luar kamar untuk mengafaninya. Mereka berkata, "Apakah kami sudah siap untuk mengafani?"

"Sebentar," jawab wanita tukang memandikan mayat.

Mereka kembali mengulangi pertanyaan, namun wanita itu tetap menjawab, "Sebentar."

Kemudian, ada seorang wanita yang masuk dan ia pun melihat apa yang dilihatnya. Maka, keluarga si mayat wanita itu mulai meminta pendapat para ulama dan fuqaha Madinah.

Salah seorang dari mereka berpendapat agar memotong tangan ibu yang memandikan jenazah agar mayat wanita tersebut bisa dikuburkan. Sebagian fuqaha yang lain berpendapat untuk melepaskan  tangan wanita yang memandikannya. Karena, orang yang masih hidup lebih utama dari orang yang sudah meninggal.

Perselisihan itu semakin memanas disebabkan oleh tuduhan ibu tukang memandikan mayat tersebut. Padahal, Nabi Muhammad pernah bersabda, "Menuduh wanita baik-baik melakukan zina akan menghancurkan amalan yang telah dilakukan selama seratus tahun."

Ketika penduduk Madinah melihat kebingungan para ulama dan fuqaha itu, maka suami wanita yang meninggal itu berkata, "Di mana posisi kalian dari Imam Darul Hijrah?"

Lalu dia pun pergi menemui Imam Malik bin Anas. Ketika beliau (Imam Malik) datang ke tempat pemandian jenazah itu, beliau bertanya kepada wanita tukang memandikan mayat dari balik hijab, "Apa yang telah engkau katakan pada mayat wanita itu?"

Wanita yang memandikan mayat itu menjawab, "Wahai Abdu Abdillah (Imam Malik), aku telah menuduhnya berzina."

Imam Malik kemudian berkata, "Masukkanlah beberapa wanita kepada wanita tukang memandikan mayat ini, lalu cambuklah ia sebanyak delapan puluh kali sebagai bentuk pembenaran terhadap firman Allah:

"Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya dan mereka itulah orang-orang yang fasik."

Kemudian, masuklah beberapa wanita dan mencambuk wanita tukang memandikan mayat yang menuduh itu. Setelah lengkap delapan puluh kali cambukan, wanita itu dapat mengangkat tangannya dari tubuh si mayat.

Kemudian, orang-orang yang hadir pun berkata, "Jangan berfatwa selagi Malik berada di Madinah."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement