REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran, ada sejumlah kata yang diterjemahkan sebagai bintang-bintang. Apa makna di balik penggunaan kata-kata yang berbeda tersebut? Dr Shaikh Muhammad Yunus, pensiunan fisikawan dari Komisi Energi Atom Bangladesh (BAEC), Bangladesh, menjelaskan bahwa penggunaan kata-kata tersebut ada kaitannya dengan sains modern. Berikut kesimpulannya seperti dilansir di Islamicity.
Najm dan Kawkab
Kerap kali, dalam terjemahan Alquran, النَّجْم (najm) dan كَوْكَبً (kawkab) diterjemahkan serupa sebagai ‘bintang’. Menurut Shaikh M Yunus, jika seseorang menerjemahkan kalimat bahasa Arab dan mengubah kata كَوْكَبً (kawkab) menjadi ‘bintang’, maka makna kalimat tersebut menjadi rancu.
Ia mencontohkan, dalam sebagian besar terjemahan, surah al-Infithar ayat 2 yang mengandung kata كَوْكَبً (kawkab) diterjemahkan menjadi “Ketika bintang-bintang bertebaran”. Ayat itu, menurut Yunus lebih tepat jika diterjemahkan menjadi “Ketika planet-planet bertebaran”. Ini mengacu kepada saat planet-planet di Tata Surya maupun tata bintang lainnya ditebarkan.