Jumat 26 Jul 2024 16:55 WIB

Geger Anak-Anak Cuci Darah di RSCM, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Gangguan ginjal (ilustrasi). Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merespons viralnya video ramainya anak yang melakukan cuci darah.
Foto: Republika
Gangguan ginjal (ilustrasi). Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merespons viralnya video ramainya anak yang melakukan cuci darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merespons viralnya video ramainya anak yang melakukan cuci darah. Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Eka Laksmi Hidayati mengatakan banyaknya jumlah anak yang menjalani dialisis di sana karena RSCM menjadi rumah sakit rujukan yang menerima pasien bahkan dari luar Jawa.

Dia mengatakan, saat ini terdapat sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin yang 30 anak di antaranya menjalani hemodialisis."Karena mereka juga melihat bahwa sudah ada rujukan yang bisa mereka kirim, kemudian jadi banyak yang juga mengirimkan. Itu yang menyebabkan berkumpulnya jadi banyak, dan itu juga membuat Kementerian Kesehatan merasa bahwa memang ini harus disebarkan pelayanan untuk ginjal anak ini, dan sedang dikerjakan hal tersebut," kata dia, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga

Secara umum, lanjutnya, kasus penyakit ginjal pada anak tidak terlalu banyak ditemukan, sehingga dokter yang nefrologi anak juga banyak. Oleh karena itu, katanya, di tingkat provinsi, pasti ada layanan dialisis untuk dewasa, namun tidak bagi anak-anak.

Eka menuturkan untuk efisiensi, idealnya dilakukan sentralisasi di RS-RS rujukan, contohnya RSCM. "Tentu kita tidak ingin juga hanya di RSCM, tetapi memang di banyak provinsi sudah bisa. Nah sekarang ini kita sedang meluaskan lagi ke provinsi-provinsi yang saat ini belum ada dokter ginjal anaknya," ucap Eka.